Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.
***
Oleh: Dewi Astuti
Menikah adalah impian semua orang di dunia. Apalagi kedatangan jodoh yang tak terduga setelah hati berdarah-darah karena ulah mantan. Tahun 2015 kami menikah secara sederhana di KUA dengan persiapan kilat. Pernikahan kami kala itu menuai reaksi protes keluarga besar kami karena hanya dilakukan di KUA. Ide ini muncul karena kami berdua sama-sama tak memiliki tabungan. Kami berdua memang bekerja tapi tak memiliki tabungan karena masih memiliki cicilan dan tak ingin memberatkan keluarga, apalagi kedua ibu kami yang sama-sama janda. Namun sayang pemikiran kami ditentang hanya karena tidak diselenggarakan dengan adat dan acara yang besar.
Ada yang berpikir mungkinkah saya hamil duluan dan segala macam omongan sinis lainnya. Biarlah orang-orang menilai negatif tapi semuanya murni ibadah mencari rida Allah untuk kehidupan yang lebih baik.
Setelah dari KUA kami hanya makan di sebuah restoran dengan kelurga kakaknya. Dari keluarga saya tak satu pun yang hadir. Hanya doa restu ibu yang saya dapatkan kala itu, sedangkan bapak telah meninggal. Sehari setelah menikah saya pun langsung terbang dengan pesawat pertama kembali ke kampung halaman (karena kami menikah di kota tempat suami bekerja) mengingat izin cuti yang singkat. Dua minggu setelah bekerja saya terkena perampingan dari perusahaan. Sungguh mimpi buruk di masa-masa pengantin baru yang LDR.
Enam bulan kemudian saya menyusul suami. Di sana kami tinggal di kost sederhana dengan gaji suami yang pas-pasan karena suami masih tenaga honorer di sebuah dinas pemerintahan. Saya yang terbiasa menerima gaji tiap bulan mulai panik dengan keadaan berumah tangga yang baru dibangun.
Uang pribadi pun mulai menipis. Muncul ide membuka usaha laundry. Kami pun membuka laundry delivery karena kami belum memiliki tempat usaha. Caranya dengan menempel selebaran di tempat-tempat kos dengan berbekal mesin cuci yang dibelikan oleh ibu mertua usaha laundry kami ini pun berjalan cukup baik.
What's On Fimela
powered by
Menjemput Rezeki
Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Para langganan pun cukup banyak mulai dari dokter, aparat polisi, ASN hingga pegawai swasta, kebanyakan adalah pendatang. Di masa pandemi seperti sekarang jujur pelanggan mulai berkurang, jadi saya mulai putar otak lagi untuk mencari sampingan lain.
Tanpa sadar saya perlahan telah menjadi Super Lady Bos at Home. Ya walaupun penghasilannya masih receh namun itu semua adalah rezeki dari Allah untuk kelurga kecil kami. Sekarang saya juga mulai berjualan minuman dan nasi kuning tiap pagi di rumah.
Yang terpenting menurut saya berapa rupiah pun yang ada akan saya putar terus menjadi berkembang biak daripada dipakai untuk membeli rokok suami yang ampun tidak bisa dibendung. Apalagi sekarang kami telah memiliki dua putri yang lucu-lucu. Masing- masing 3 tahun dan 1,5 tahun.
Buat para ibu yang mungkin belum mempunyai ide untuk berbisnis tips saya mulailah dari yang kecil. InsyaAllah akan ada jalan ke depan yang lebih baik yang penting tekun dan jangan malu. Saya sendiri masih banyak ide bisnis lainnya di kepala yang belum terealisasi, maklum masih terbentur modal.
Hidup sederhana itu ternyata juga punya nilai tersendiri yang tidak semua orang mampu menjalaninya. Semuanya tetap sepenuhnya sambil berserah diri kepada Sang Pencipta. Salam.
#ChangeMaker