10 Desainer IKRA Beraksi di Mercedes-Benz Fashion Week Russia

Novi Nadya diperbarui 30 Okt 2020, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta 10 desainer fashion dan 4 brand aksesori anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia) menampilkan koleksi modest wear dalam ajang mode bergengsi Virtual Fashion Show. Vivi Zubedi, Wignyo x Rorokenes, Agung Bali Collection x Bahalap, Adhy Alie, Roemah Kebaya Vielga, Thiffa Qaisty, IR & IR, Ina Priyono, Defika Hanum x PALA Nusantara dan Shoes by UJ Yuna, dan Anggia x Beadstown menghadirkan koleksi Spring Summer 2021.

Ajang fashion kelas dunia tersebut semakin melesatkan Indonesia yang potensial menjadi pusat fashion muslim dunia. Ke-10 desainer menyajikan koleksi dengan konsep sustainable fashion mulai dari penggunaan bahan baku dan SDM lokal untuk menggenjot perekonomian lokal.

Konsep berkelanjutan juga mengacu pada inspirasi tren global dan kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial. Koleksi tersebut juga mengaplikasikan Trend Forecasting 2021/2022 dengant tema "The NEw Beginning" tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru.

“Sebuah kesempatan berharga desainer fashion dan aksesori pelaku UMKM di Indonesia dapat menampilkan dan memperkenalkan karyanya di skala global, khususnya pasar Eropa. Kesempatan ini membuka peluang bagi para UMKM di Indonesia untuk merambah pasar ekspor. Diharapkan produk modest wear Indonesia benar-benar dapat diterima di pasar Eropa,” tutur Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber dalam rilis yang diterima Fimela.com.

Indonesia Fashion Chamber bersama Bank Indonesia, dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) mendukung para desainer sebagai bagian dari ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia ISEF 2020 (Indonesia Sharia Economic Festival). Penyelenggaraan ISEF yang memasuki tahun ke-7 ini membantu pelaku UMKM di bidang fashion agar dapat naik kelas dan go global.

“Keikutsertaan pelaku usaha fashion muslim anggota IKRA Indonesia dalam fashion week ini merupakan kesempatan untuk bersaing di kancah internasional dan menembus pasar global. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia merupakan tantangan besar bagi kita," timpal M. Anwar Bashori, Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia.

 

What's On Fimela
10 Desainer IKRA Beraksi di Virtual Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Russia
2 dari 5 halaman

Tentang Koleksi

10 Desainer IKRA Beraksi di Virtual Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Russia

VIVIZUBEDI menampilkan koleksi eksklusif bertema Archipelago series “HUMBANUA” yang menggabungkan kain dari dua daerah, yaitu kain sasirangan khas Borneo dengan motif sarat makna filosofis dan tenun Sumba yang menggambarkan kekuatan dan keramahan masyarakat Sumba. Potongan busana dibuat mengikuti tren padu-padan masa kini. 

Wignyo memamerkan koleksi bertema “Monochrome” menggunakan material tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) motif houndstooth yang dibuat oleh para perempuan perajin tenun di Sukabumi, Jawa Barat. Motif tenun ini identik dengan warna monokrom yang menciptakan kesan modern sekaligus dinamis sesuai selera pasar global. 

Agung Bali Collection menyajikan koleksi bertema “Weaving Heritage” dengan menuangkan kain tradisional Bali yaitu “Endek Seseh” dan “Endek Ikat” dengan meng-highlight motif heritage dan warna natural hasil pewarna alam yang sesuai dengan pasar Eropa.

Adhy Alie menghadirkan koleksi bertema “Terpikat Ikat” yang menyatukan ragam tenun ikat yang kaya akan warna dan motif yang menarik dengan teknik patchwork. Diwujudkan dalam rancangan modern berupa medium dan long coat.

Roemah Kebaya Vielga menyuguhkan koleksi bertema “Dramatic Blossom” dengan mengangkat tradisi busana wanita Indonesia, yaitu modifikasi kebaya. Keunggulannya ornamen bordir bunga yang dikerjakan dengan mesin manual oleh para perempuan pengrajin bordir di Payakumbuh, Sumatera Barat.

 

 

10 Desainer IKRA Beraksi di Virtual Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Russia
3 dari 5 halaman

Tema Koleksi

10 Desainer IKRA Beraksi di Virtual Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Russia

Thiffa Qaisty menampilkan koleksi bertema “DARA” terinspirasi dari kebaya Melayu, Riau, yang dimodifikasi dengan sentuhan modern. Menggunakan tenun Siak dan batik Riau berbahan viscose yang disempurnakan dengan detail beads dan Swarovski serta sulaman tangan. Desainer memadukan tenun dan viscose untuk menggabungkan potensi daerah yang ada di Riau. Viscose merupakan salah satu serat ramah lingkungan dan Riau merupakan produsen viscose terbesar di dunia. Dengan mengambil trend forecasting 2020/2021 yaitu SPIRITUALITY dan konsep mix and match menghasilkan look yang berkarakter urban dan futuristic. 

IR & IR merayakan koleksi bertema “Matari” yang mengeksplorasi kain tradisional songket Deli dalam busana hasil adaptasi kultur Melayu Deli dengan sentuhan modern dan simplicity. 

Ina Priyono mengetengahkan koleksi bertema “Portionate” dengan menggunakan batik tulis Lasem yang setiap motifnya merupakan hasil akulturasi dari budaya Cina dan Jawa serta sentuhan bordir yang diaplikasikan dalam desain yang simple dan elegan.

Defika Hanum menggarap koleksi bertema “Adventurous” dengan proses pengolahan bahan secara tradisional yang dituangkan dalam busana berkarakter urban, aktif, dan modern. Keunggulannya inovasi batik tulis motif abstrak dengan menggunakan goresan kuas yang dibuat oleh pembatik di Kulon Progo dan Magelang, Jawa Tengah

Anggia mempersembahkan koleksi bertema “Equilibrium” dengan konsep daur ulang. Denim garmen yang reject, cacat, dan over stock dari industri lokal dikombinasi tekstil yang ramah lingkungan seperti katun bambu dan tenun tradisional dengan detail berupa symmetric-asymmetric, teknik manipulasi unfinished, patchwork fabric, dan denim washing technique.

 

4 dari 5 halaman

Koleksi Aksesori

rorokenes memperkenalkan koleksi artisan leather bags dengan tema “Urban Weaving” yang menggunakan material kulit pada motif anyaman gedek (anyaman bambu yang biasa ditemui di pedesaan di Jawa Tengah, digunakan sebagai dinding rumah hingga keranjang). Bahan baku kulit yang digunakan berasal dari pabrik yang telah memiliki sertifikasi ISO resmi dari pemerintah. Sampah atau sisa bahan diupayakan kurang dari 3%, dan sisa bahan yang dapat didaur ulang disumbangkan kepada sesama pengrajin.

Beadstown membawa koleksi aksesoris kalung dan anting yang terinspirasi dari canting (alat untuk membatik). Konsep desainnya adalah bentuk canting, lembaran kain, goresan tinta dari canting, seperti lengkung, titik dan garis dengan style etnik kontemporer, simple, dan dinamis. Bahan yang digunakan adalah kuningan dan tembaga, dengan eksplorasi material dari alat elektronik yang sudah tidak berfungsi lagi, seperti pipa mesin penyejuk ruangan. Semoga langkah kecil ini bisa menjadi bagian dari sustainable fashion.

Bahalap Handicraft mengkurasi koleksi kalung dan gelang etnik Dayak yang terbuat dari bahan manik cornelin batu alam. Dulu aksesoris Dayak dipakai oleh kalangan bangsawan Dayak untuk acara tertentu. Setelah berkembangnya jaman telah dipakai oleh seluruh kalangan hingga mancanegara. Aksesoris Bahalap dibuat dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga untuk menambah perekonomian keluarga. 

PALA Nusantara mencuri atensi dengan koleksi aksesori berupa jam tangan yang mengeksplorasi inspirasi dari keragaman budaya Nusantara seperti warna, motif, dan simbol kultural yang dikembangkan dalam balutan desain modern, minimalis, sekaligus fungsional.

5 dari 5 halaman

Simak Video Berikut

#ChangeMaker