3 Permasalahan Perempuan dalam Meraih Mimpi dan Cara Mengatasi

Anisha Saktian Putri diperbarui 30 Okt 2020, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kondisi yang serba terbatas dan tak pasti di tengah pandemi COVID-19 menyebabkan banyak perempuan muda Indonesia menghadapi tekanan dan hambatan untuk meraih mimpi. Psikolog Klinis Dewasa Tara de Thouars, BA, M.Psi mengatakan di akhir usia belasan hingga 20-an, umumnya perempuan muda sedang mencoba beradaptasi dengan tahapan kehidupan mereka selanjutnya.

Di usia ini mereka mulai menata masa depan seperti mencari pekerjaan yang didambakan, mengejar kondisi finansial yang lebih mapan, dan banyak lainnya.

"Maka tak heran di usia-usia tersebut banyak kekhawatiran dan rasa cemas karena keputusan yang diambil akan memengaruhi masa depannya," ujar Tara dala konferesi pers virtual kampanye #TakTerhentikan dari Sunsilk.

Tara juga mengatakan ada tiga permasalahan utama yang dialami remaja menuju dewasa saat meraih mimpi.

1. Ragu pada diri sendiri

Mimpi yang diingikan justru menjadi batasan yang membuat diri lebih ragu. Apalagi sering membuka media sosial, membandingkan diri dengan orang lain. "Jadi dalam diri bertanya-tanya apa aku bisa melakukan hal tersebut, dari sini saja sudah ragu akan diri sendiri," tambah Tara.

2. Rasa tertekan karena kehilangan harapan

Pesimis dalam mengajar mimpi, apalagi pada kondisi pandemi seperti saat ini. Tara mencontohkan ingin membuka bisnis, namun karena pandemi melihat banyak toko yang tutup jadi diri kita kehilangan harapan.

3. Merasa sendiri

Di usia belasan memasuki 20an, lingkungan sosial sangat berperan banyak. Mereka merasa dukungan teman-teman dan keluarga sangat dibutuhkan. Sayanganya, terbatasnya bertemu membuat mereka merasa sendiri karena tidak ada support yang nyata diberikan lingkungannya.

"Dampaknya otomatis jadi tidak puas sama diri sendiri, pesimis dengan cita-citanya. Terlalu overthinking jadi takut menjalani mimpi tersebut, alhasil tidak terwujud," tambah Tara.

2 dari 2 halaman

Solusi dari permasalahan

ilustrasi kepribadian perempuan/Photo by Penguinuhh on Unsplash

Tara mengatakan untuk menghindari masalah tersebut, dibutuhkan dukungan dari dalam diri dan lingkungan sekitar guna membangkitkan optimisme untuk bertumbuh menjadi perempuan yang tetap positif dan bergerak maju. Ada tiga kunci meraih mimpi, sarana, akses, dan sistem support.

"Meraih mimpi bisa dibangun perlahan, enggak harus cepet-cepet ingin tercapai. Jadi kita bisa mencari tahu akses apa yang menjadi peluang kita," paparnya.

Membantu para perempuan meraih mimpinya, Sunsilk menghadirkan rangkaian support system bagi para perempuan muda Indonesia lewat kampanye #Tak Terhentikan.

Diawali dengan Kelas Inspirasi Sunsilk, rangkaian kelas di YouTube yang mengangkat topik Content Creation, Hair & Beauty, Public Speaking dan Kuliner.

"Hingga saat ini, Kelas Inspirasi Sunsilk telah menginspirasi lebih dari 500.000 perempuan untuk mengeksplorasi minat dan kemampuan mereka sebagai bekal untuk terus berkembang di tengah pandemi COVID-19," tutup Elviana Lim, Senior Brand Manager Sunsilk.

#changemaker