Fimela.com, Jakarta Di tengah pandemi COVID-19, Synchronize Fest 2020 tetap terselenggara. Meski akan hadir dengan format berbeda, namun hal itu tetap diapresiasi oleh solois Kunto Aji.
Memang, tahun ini Synchronize Fest akan hadir secara digital di SCTV dan platform Vidio. Meski mengalami perubahan konsep yang cukup signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, namun bagi Kunto Aji hal tersebut wajar mengingat pandemi yang melarang adanya kerumunan banyak orang.
"(Synchronize) Sekarang harus digital dan di TV itu pergeseran aja sih. Bahkan kemarin ada festival lain pun gua manggung di rumah," kata Kunto Aji pada FIMELA.
Dengan tayang di SCTV dan Vidio, Synchronize Fest 2020 menurut Kunto Aji bisa menjangkau lebih banyak mata. Hal tersebut lantaran SCTV dan Vidio dapat diakses hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Ketika (Synchronize Fest 2020) tayang di TV dan digital, penontonnya akan lebih luas karena tidak terbatas ruang dan kapasitas penonton," ujarnya.
What's On Fimela
powered by
Adaptasi Industri
Lebih lanjut, pria berambut ikal itu menuturkan jika format digital yang dipilih Synchronize Fest untuk tetap 'berpesta' di tengah pandemi merupakan sebuah bentuk adaptasi akan kondisi yang terjadi. Yang pasti, ia menganggap penyelenggaraannya merupakan bentuk perjuangan pelaku industri musik untuk bisa bertahan di tengah pandemi seperti sekarang.
"Ini bentuk keterlibatan kita, kita bisa jadi contoh untuk tetap bisa survive di situasi ini meski tanpa penonton, tanpa panggung, kita tetap semangst buat beradaptasi," paparnya.
Kreator album Mantra Mantra ini pun menilai, meski hadir dalam bentuk digital, Synchronize Fest 2020 tetap menjanjikan keseruan sebuah festival multigenre. Selain dari sisi line up yang tak berbeda jauh, orang-orang yang terlibat dalam penggarapannya pun masih tetap sama sehingga tak akan mengurangi esensinya.
"Menurut gua cuma beda format doang , Synchronize 2020 yang gua lihat tetep apresiasi untuk musik lokal yang dikemas beda aja tahun ini karena orang-orang dibelakangnya pun tetep sama," kata Kunto Aji.
Mulai Terbiasa
Sementara itu, dari sisi personal, Kunto Aji pun akhirnya bisa merasakan sebuah kekhusyuan untuk meresapi setiap lirik lagu yang ia nyanyikan. Meski konsekuensi lainnya, ia tak dapat berinteraksi dan mendapatkan energi dari antusiasme penonton seperti festival musik outdoor biasanya.
"Mungkin interaksinya jadi tidak seperti dulu tapi gua karena udah 8 bulan manggung gini (virtual) udah nggak aneh lagi, udah biasa. Justru ada beberapa sisi yang gua bisa lebih menikmati kekhusyuan dari lagunya," pungkasnya