Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Story of Kale: When Someone’s in Love
Fimela.com, Jakarta Usai film Nanti Kita Cerita Hari Ini (NKCTHI) sukses menarik perhatian penggemar sinema, Visinema Pictures baru saja merilis spin-off yang bertajuk Story of Kale: When Someone's in Love pada Jumat (23/10/20) kemarin. Film yang menguak kisah Kale, salah satu tokoh NKCTHI, lebih dalam ini mengisahkan percintaan Kale dan Dinda.
Latar film ini diambil sebelum semua kejadian di film NKCTHI berlangsung. Kale, yang dianggap fuck boy di film sebelumnya ternyata menguah sebuah kisah pilu sekaligus menjelaskan latar belakang sikapnya di NKCTHI.
Jauh sebelum Kale dicap fuck boy oleh banyak netizen usai menonton NKCTHI, karakternya justru digambarkan sebagai pria yang minim pengalaman cinta dalam film yang baru rilis kemarin ini. Di film ini, meski tidak memiliki banyak pengalaman berpacaran, Kale berani memberikan seluruh hati dan perasaannya buat Dinda.
Saking cintanya dengan Dinda, Kale rela melakukan apa pun demi membahagiakan Dinda. Sayangnya, seluruh pengorbanan Kale berbuah pahit. Niatan menjadi kekasih sempurna buat sang pacar justru membuat Dinda berpaling darinya.
Meski apa yang dilakukan Kale terlihat romantis dan penuh pengorbanan diatasnamakan cinta, namun ternyata apa yang dilakuka Kale justru merupakan salah satu bentuk toxic relationship. Bukan hanya membuka pikiran anak-anak muda Indonesia, Story of Kale: When Someone's in Love ini juga menggambarkan sebuah hubungan tidak sehat yang disebut Codependency. Apa itu?
Tanda-tanda Codependent Relationship
Dilansir dari Psychology Today, Codependent Relationship termasuk salah satu bentuk hubungan asmara yang tidak sehat. Ini terjadi ketika salah satu atau kedua belah pihak dalam sebuah hubungan terlalu tergantung satu sama lain. Namun, bukan berdasarkan cinta, tetapi ketergantungan itu muncul karena ada rasa takut atau percaya diri yang rendah. Berikut tandanya, dilansir dari Liputan6:
Menyalahkan atas apa yang kamu rasakan
Salah satu tanda kamu berada dalam hubungan kodependen adalah ketika kamu menyalahkan pasangan atas apa yang kamu rasakan. Padahal, kamu adalah orang dewasa yang bertanggung jawab penuh atas perasaanmu, termasuk kebahagiaan. Jadi, ini juga bisa terjadi ketika kamu cuma bisa bahagia kalau bersama si dia.
Mengontrol pasangan
Jika salah satu dari kamu mengontrol pasangan, ini juga bisa menjadi tanda kondependensi dalam hubungan. Kamu mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasanganmu. Meski alasannya karena cinta, percayalah, ini justru berlandaskan rasa takut dan keinginan untuk menjadikan pasanganmu seperti apa yang kamu inginkan. Padahal, masing-masing dari kamu sudah dewasa dan bisa menentukan cara hidup masing-masing.
Pasangan adalah sumber kebahagiaan
Kamu bertanggung jawab penuh atas kebahagiaanmu sendiri, tanpa harus bergantung pada orang lain, termasuk pasanganmu. Kalau kamu menganggap pasangan adalah satu-satunya sumber kebahagiaanmu, kamu mungkin berada di dalam sebuah hubungan yang tidak sehat.
Jadi orang lain
Demi tetap bersama si dia, atau demi pasangan tetap mencintaimu, kamu berpura-pura menjadi orang lain. Atau berusaha menjadi orang yang dicintai pasanganmu.
#ChangeMaker
Untuk tahu lebih lanjut topik seputar ini, daftarkan dirimu di sini dan dapatkan info terupdate FIMELA FEST 2020. Jangan sampai terlewat ya.