Tanpa Dimarahi, Begini Cara Mengatasi Anak Nakal

Vinsensia Dianawanti diperbarui 23 Okt 2020, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada kalanya anak menjadi nakal dan sulit diatur karena beragam faktor. Hal ini menjadi sangat lumrah dialami anak-anak saat masih usianya masih kecil. Namun orangtua tidak bisa sepenuhnya memaklumi perilaku anak nakal karena bisa menjadi kebiasaan buruk yang akhirnya sulit diperbaiki.

Perilaku anak nakal pun tidak perlu ditanggapi dengan marah, emosi, bahkan hingga melakukan kekerasan. Pasalnya, tidak ada anak yang dilahirkan untuk menjadi seseorang yang nakal. Orangtua hanya perlu mengarahkan perilaku anak untuk menjadi lebih baik.

Dilansir dari berbagai sumber, orangtua bisa menggunakan beberapa cara berikut ini untuk mengatasi perilaku anak nakal.

1. Bersikap lembut

Menghadapi anak nakal tidak bisa dengan emosi apalagi kekerasan. Hindari berteriak atau membentak apalagi jika dilakukan di depan umum. Sebagai gantinya, orangtua bisa memberikan nasihat secara perlahan dan dapat dimengerti oleh anak. Dengan bentakan atau kekerasan justru membuat anak bisa meniru perilaku tersebut.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

2. Memberi pujian saat berperilaku baik

Ilustrasi anak menangis. (dok. unsplash @arwanod)

Karena tidak ada anak yang dilahirkan nakal maka ada kalanya juga ia bisa bersikap manis dan baik. Ini bisa menjadi momen yang tepat bagi orangtua untuk memberikan pujian. Pujian akan sangat bermakna untuk anak karena ia merasa dihargai sehingga perilaku nakalnya bisa berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

3. Memberikan contoh

Terkadang anak tidak bisa dinasihati hanya dengan kata-kata. Bahkan tidak jarang anak tidak mau menuruti apa kata orangtua karena apa yang orangtuanya ucapkan tidak sesuai dengan sikapnya. Sehingga ia engga untuk menuruti perkataan orangtua. Untuk itu, nasihat yang diberikan kepada anak harus dibarengi dengan perilaku orangtua yang bisa memberi contoh pada anak.

4. Menerapkan metode reward dan punishment

Ini bisa menjadi cara berikutnya jika sang anak tetap nakal dengan menggunakan cara sebelumnya. Orangtua harus membuat aturan yang tegas untuk membatasi perilaku anak melalui reward dan punishment. Sehingga anak bisa bersikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah ia lakukan.

5. Konsisten

Orangtua harus bisa bersikap konsisten terhadap anak. Jangan sampai anak dibuat bingung dan akhirnya lepas dari kepatuhan yang tadinya sudah dibangun. Orangtua bisa mengacu terhadap aturan yang tegas agar anak tetap memiliki rasa segan.

3 dari 3 halaman