5 Cara Mendidik Anak Keras Kepala agar Menurut dan Disiplin

Novi Nadya diperbarui 20 Okt 2020, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Salah satu ciri anak keras kepala atau berkemauan kuat adalah tidak mendengarkan dan menanggapi semua jenis peraturan yang dibuat orangtuanya. Tentu hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dan memerlukan strategi dalam mengasuh dan mendidiknya.

Meski sikap keras kepala akan membantu mereka di masa depan saat tidak akan membiarkan apa pun menghalangi impian mereka, namun sebagai orangtua, kita tetap harus bisa membuat mereka nurut dan disiplin. Melansir dari familyeducation.com, berikut lima cara mendidik anak keras kepala dalam lima strategi disiplin;

1. Reward

Dalam psikologi penguatan positif atau positive reinforcement adalah rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung, salah satunya memberi hadiah atau reward. Orangtua bisa menghadiahi atau memberi pujian pada anak saat melihat progress anak.

Salah satunya adalah metode bola kapas yang efektif mendidik anak berkemauan keras. Kapan pun kita melihat anak melakukan hal benar meski sepele, masukkan bola kapas dalam stoples kaca. Lalu berikan hadiah atau reward setelah toples terisi penuh.

 

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

2. Memilih Perdebatan

Ilustrasi/copyrightshutterstock/MIA Studio

Anak-anak keras kepala memiliki pendapat yang kuat tentang segala hal, termasuk dari apa yang akan dipakai, dimakan, dan dilakukan. Sebagai orangtua kita mulai harus memahaminya jika tidak semua hal harus diperdebatkan.

Misalnya, biarkan si kecil memakai jaket tebal di musim panas jika itu keinginannya. Namun tetap mendisiplinkan jika ia memukul saudara laki-lakinya, jadi pilihlah pertempuran dan perdebatan kita sendiri.

 

 

3 dari 6 halaman

3. Jadi contoh baik

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Dragon Images

Cara belajar anak-anak paling baik bukan dengan mendengarkan apa yang kita katakan, tetapi meniru dan mengamati orangtuanya. Jika kita ingin anak mendengar, belajarlah mempraktikkan apa yang akan kita ajarkan.

Jika kita ingin anak bersikap baik, biarlah dia melihat kita berbuat baik pada orang lain. Atau jika kita ingin anak berteriak, perhatikan juga nada bicara kita selama ini.

 

 

4 dari 6 halaman

4. Beri Pilihan

Ilustrasi anak bermain./Copyright shutterstock.com/g/witthayap

Anak-anak terkadang merasa segalanya di luar kendali mereka, seperti jam masuk dan pulang sekolah atau tidak bisa makan jajanan favoritnya setiap hari. Perasaan ini dapat menyebabkan mereka bertingkah, terutama pada anak-anak yang memiliki kemauan kuat atau keras kepala.

Biarkan mereka memiliki kendali dengan memberinya pilihan. Seperti menawarkan dua pilihan yang kita sukai seperti "Apakah mau brokoli atau kacang polong saat makan malam?" atau "Apakah ingin memakai gaun biru atau gaun hijau?"

 

 

5 dari 6 halaman

5. Menarik Diri Sejenak

Ilustrasi/copyrightshutterstock/aslysun

Dalam praktinya, kadang kita akan menemukan 'kekalahan' dan kelelahan dalam pertempuran dengan anak keras kepala. Terutama jika kita sendiri juga sama keras kepalanya.

Namun hal terbaik yang bisa kita lakukan dalam situasi tersebut adalah melepaskan tali dan menarik diri sejenak. Nah, saat keduanya sudah tenang, kita bisa mulai lagi obrolan dengan pikiran dan pandangan yang lebih segar.

6 dari 6 halaman