Siswa IPEKA Bawa Pulang Medali bagi Indonesia di Dua Olimpiade Matematika Internasional

Anisha Saktian Putri diperbarui 18 Okt 2020, 12:00 WIB

ringkasan

  • Siswa kelas 12 Sekolah Kristen IPEKA BSD, Stanve Avrilium Widjaja meraih medali emasg di ajang Matematika International
  • Siswa bernama Stanve menempati peringkat 22 dunia atau yang terbaik dari seluruh peserta asal Indonesia

Fimela.com, Jakarta Situasi pandemi ternyata tidak menurunkan semangat anak bangsa untuk mengukir prestasi di kancah internasional. Baru-baru ini, siswa kelas 12 Sekolah Kristen IPEKA BSD, Stanve Avrilium Widjaja meraih prestasi membanggakan setelah sukses meraih medali emas masing-masing di ajang International Mathematical Olympiad (IMO) 2020 dan di Tuymaada International Olympiad (Tuymaada) 2020.

IMO 2020 diikuti oleh 616 orang peserta dari 105 negara, diantaranya yang menjadi kompetitor terberat yaitu China, Rusia, dan Amerika Serikat. Sedangkan Tuymaada 2020 diikuti oleh 151 peserta dari 7 negara diantaranya Rusia, Kazakhstan, dan Iran.

Meskipun ini adalah kali pertama Stanve mengikuti ajang IMO dan Tuymaada, penampilan perdana Stanve di IMO langsung menghasilkan medali emas, sementara di Tuymaada Stanve meraih Gold Medal dan Absolute Winner.

Umumnya bagi peserta di negara lainnya, mereka telah mengikuti perlombaan tersebut selama dua atau bahkan tiga kali sebelum berhasil mendapatkan Gold Medal, sehingga pengalaman dan mental mereka sudah terbentuk secara lebih matang.

Pada IMO 2020 yang merupakan olimpiade matematika paling bergengsi di dunia, Stanve berhasil meraih medali emas sekaligus menempati peringkat 22 dunia atau yang terbaik dari seluruh peserta asal Indonesia. Sedangkan di Tuymaada 2020, dari 21 peserta Indonesia hanya Stanve yang berhasil meraih emas. Stanve juga mendapat predikat Perfect Scorer sekaligus Absolute Winner atau Champion (peringkat pertama).

International Mathematical Olympiad (IMO) adalah ajang lomba matematika internasional tahunan bagi siswa setingkat SMA. IMO merupakan olimpiade sains internasional tertua yang pertama kali diadakan pada 1959. Pada tahun 2020 ini, perhelatan IMO diadakan dari 20 hingga 28 September 2020 secara daring. Mekanismenya, peserta akan diawasi oleh kamera secara daring dan didampingi oleh pengawas profesional dan berpengalaman.

2 dari 2 halaman

Proses menuju IMO

Stanve Avrilium Widjaja

Proses menuju IMO dimulai dari seleksi sekolah dan Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) 2019. Peserta-peserta terbaik dari setiap kabupaten/kota dapat mewakili daerahnya untuk mengikuti seleksi provinsi. Lalu terpilih 77 peserta terbaik se-Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Tahun 2019, OSN diadakan di Manado dan terpilih sekitar 31 anak peraih medali untuk dipanggil mengikuti pelatnas. Dari pelatnas tersebut dipilih 6 orang yang berhak mewakili Indonesia di ajang IMO 2020.

Dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang IMO sejak 1988 hingga 2020, baru 5 orang siswa yang berhasil meraih medali emas. Pada awal keikutsertaan, tidak ada peserta Indonesia yang berhasil menjawab satu soal pun secara sempurna.

Butuh waktu empat tahun hingga ada peserta Indonesia yang berhasil menjawab satu soal secara sempurna dan butuh delapan tahun untuk Indonesia berhasil mendapatkan medali perunggu (bronze) pertama. Barulah setelah 25 tahun, Indonesia berhasil meraih medali emas pertama di IMO pada 2013.

Sedangkan Tuymaada International Olympiad (Tuymaada) adalah kompetisi internasional tahunan yang diadakan di Rusia untuk siswa berusia di bawah 18 tahun. Pada tahun ini, Tuymaada diadakan secara daring dari 1 hingga 6 Oktober 2020 yang difasilitasi oleh kamera super sensitif untuk mengawasi para peserta.

Rasa bangga dan bahagia diungkapkan oleh Stanve setelah berhasil berprestasi di lomba yang sistemnya sudah teruji selama 61 tahun yaitu IMO dan 27 tahun untuk Tuymaada. “Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri dapat mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di ajang IMO 2020 dan Tuymaada 2020. Meraih medali di IMO merupakan impian setiap penggemar matematika di dunia. Serta raihan Perfect Scorer sekaligus Absolute Winner dan Gold Medal di Tuymaada juga merupakan kebanggaan bagi saya. Apalagi dapat bersaing dengan negara-negara kuat seperti China, Amerika dan Rusia pada IMO dan Tuymaada”, ujar Stanve Avrilium Widjaja.

Kepala Sekolah SMA Kristen IPEKA BSD, Kristhianto Nathanael Kainama mengatakan Stanve Avrilium Widjaja berhasil meraih prestasi yang luar biasa serta mengharumkan nama Indonesia di dua event internasional yang sangat bergengsi.

"Prestasi Stanve tentunya tidak lepas dari doa, bimbingan, dan dukungan banyak pihak. Stanve telah membuktikan bahwa dengan semangat juang yang tinggi, kegigihan, kerja keras dan ketekunan pada bidang yang diminati akan mampu membuahkan hasil yang manis,” ujar Kristhianto.

#changemaker