Fimela.com, Jakarta Masakan Indonesia cukup identik dengan menggunakan bahan santan. Selain membuat tekstur masakan yang lebih kental, santan akan memberikan rasa lebih gurih dan kaya.
Jika dulu kita harus usaha keras untuk mendapatkan santan dengan cara memerasnya sendiri, kini muncul santan kelapa dalam kemasan yang lebih praktis. Namun apakah santan kelapa dalam kemasan lebih aman untuk dikonsumsi?
Di masa pandemi, masyarakat sangat fokus pada higienitas. Sehingga memilih produk makanan kemasan, termasuk santan kelapa dalam kemasan sebagai pilihan.
Dalam sebuah acara virtual, Tetra Pak memperkenalkan teknologi Ultra High Temperature (UHT) untuk memproses santan kelapa menjadi higienis. Tidak perlu waktu lama untuk memproses santan kelapa ini, hanya sekitar 8-15 detik di suhu 140 derajat celsius. Proses pemanasan ini hanya berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri tanpa mengurangi nutrisi dari santan itu sendiri.
Menjaga nutrisi santan
Setelah dipanaskan, santan dikemas ke dalam enam lapisan kemasan aseptik untuk memastikan produk santan tetap higienis, mudah dipakai, dan bernutrisi. Dengan menggunakan enam lapisan kemasan ini juga memastikan umur simpan yang lebih lama tanpa khawatir kehilangan rasa, nutrisi, dan tekstur dari santan kelapa secara alami.
Sisca Soewitomo yang merupakan pengamat kuliner nusantara menuturkan bahwa kehadiran santan kelapa dalam kemasan menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan bahan masakan yang mudah dipakai dan tetap higienis. Menurutnya, produk santan kelapa dalam kemasan juga bisa dipakai sebagai bahan pokok atau tambahan beragam kuliner nusantara. Mulai dari sajian utama hingga jajanan tradisional.
Untuk mendukung kegiatan memasak di rumah yang semakin meningkat, KARA menantang para ibu untuk menciptakan resep masakan dalam KARA Cook From Home Challenge #WariskanResepJuara. Dalam tantangan ini, para ibu bisa berkreasi menciptakan resep, bahkan memulai bisnis kuliner rumahan dengan memanfaatkan santan kelapa kemasan.
Simak video berikut ini
#changemaker