Nenek 100 Tahun Berhasil Sembuh dari Covid-19

Anisha Saktian Putri diperbarui 20 Okt 2020, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Seorang nenek berusia 100 tahun dari Myanmar mengatakan dia lebih mengkhawatirkan cucu-cucunya daripada dirinya sendiri setelah dia dan 10 orang keluarganya dinyatakan positif COVID-19 bulan lalu.

Nenek tersebut bernama, Thein Khin, dari Yangon, Myanmar, diisolasi setelah virus menyebar di keluarganya, menurut Reuters.

"Situasi selama Perang Dunia Kedua jauh lebih buruk.  Saya dengar pandemi virus ini juga berbahaya di seluruh dunia.  Tapi saya merasa penyakit ini bukan apa-apa, ”ujarnya melansir NextShark. 

“Tentu saja, saya mengkhawatirkan anak dan cucu saya.  Kematian bukanlah masalah bagi saya karena saya sudah sangat tua.  Saya telah lolos dari banyak situasi yang mematikan, lebih buruk dan berbahaya,” tambahnya.

Orang tua, terutama orang yang berusia 85 tahun atau lebih, memiliki risiko lebih besar terkena sakit parah akibat COVID-19, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Meskipun Thein berusia seratus tahun, dia tidak pernah mengalami gejala yang parah  atau gejala apa pun. ketika dia dinyatakan positif COVID-19.

“Saya tidak merasakan apa-apa.  Saya makan dengan baik, mandi sendiri dan berjalan seperti biasa. Jika saya menderita virus ini, saya akan berbaring dan mengerang di tempat tidur.  Tapi saya kuat, berjalan-jalan.  Saya tidak merasakan apa-apa,” ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Berhasil sembuh

Thein Khin/dok. NextShark

Setelah sembuh dari infeksi, Win Win Yee, cucu Thein, mengatakan mereka bersyukur semua orang selamat dan sekarang dikurung di dalam rumah agar tidak terinfeksi kembali.

“Kami masih sangat takut tertular lagi. Itu sebabnya kami tidak pergi ke mana pun di luar… Kami mengunci diri,” tambahnya. 

Sudah ada beberapa kasus orang yang dilaporkan terinfeksi lagi setelah pulih dari COVID-19, Agence France-Presse melaporkan melalui Rappler.

Pada bulan Agustus, seorang pria di Hong Kong menjadi kasus infeksi ulang COVID-19 pertama yang didokumentasikan di dunia setelah tertular virus beberapa bulan setelah pemulihannya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan.

#changemaker