Fimela Fest 2020: 6 Tahap Mengakhiri Toxic Relationship dalam Sebuah Pernikahan

Karla Farhana diperbarui 15 Okt 2020, 16:58 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebuah pernikahan yang sehat dan penuh cinta akan meningkatkan kualitas hidupmu dan juga pasangan. Namun, pernikahan yang penuh dengan kebohongan, cinta kadaluarsa, dan ketidakpercayaan, pastinya akan menemukan jalan buntu di kemudian hari. 

 

Apalagi jika pernikahan justru malah diwarnai banyak pertengkaran dan kekerasan yang terjadi secara berpola, baik secara fisik, emosional, maupun finansial. Namun, menyudahi sebuah pernikahan yang terikat dengan janji suci tentu tidak semudah meninggalkan pacar. 

Toxic relationship yang terjadi dalam pernikahan memiliki masalah dan lika-liku yang lebih kompleks. Dilansir dari Very Well Mind, banyak orang yang sulit meninggalkan toxic marriage karena anak, kondisi finansial, atau juga perasaan cinta yang katanya masih ada. 

Meski berat, kamu tetap harus mencari bantuan. Jika tidak bisa diperbaiki, jalan satu-satunya adalah dengan meninggalkan toxic relationshipBagaimana caranya? 

2 dari 4 halaman

1. Rencanakan dengan Baik

Toxic Relationship | pexels.com/@vera-arsic-304265

Meninggalkan sebuah pernikahan yang penuh dengan kekerasan dan air mata tidak boleh gegabah. Kamu mungkin sudah terlanjur sakit hati. Tapi, sebelum meninggalkan pasangan dan rumah, pastikan kamu sudah tahu akan tinggal di mana untuk sementara. Bagaimana dengan barang-barang milikmu? Bagaimana dengan pembagian tugas soal kebutuhan dan mengurus anak? 

2. Mandiri

Kamu mungkin akan merasa hampa. Perasaan masih campur aduk. Tapi, hidup harus terus berjalan. Pastikan kamu bisa hidup dengan mandiri, terutama soal pekerjaan dan penghasilan. 

3. Beri Tahu Keluarga

Sebelum meninggalkan toxic marriage, pastikan anggota keluargamu dan pasangan tahu tentang keadaan rumah tanggamu. Jangan simpan dan jadikan perpisahan ini rahasia, agar mereka dapat membantumu. 

3 dari 4 halaman

4. Hubungi Psikiater atau Psikolog

Toxic Relationship | pexels.com/@polina-zimmerman

Meski kamu kuat, pastikan kamu memiliki tempat curhat yang bisa dipercaya. Jika sahabat atau keluargamu terlalu memihak atau bahkan tidak memberikan dukungan, sebaiknya kamu menemui psikolog atau psikiater. 

5. Jangan Berhubungan 

Mengingat kamu berpisah karena toxic relationship, cobalah untuk tidak berhubungan dengan mantan pasanganmu untuk sementara, kecuali jika hal tersebut menyangkut perceraian atau anak. 

6. Take Your Time

Meski sudah lama berpisah dan akhirnya kamu bisa memulai hidup baru yang lebih tenang dan indah, namun luka dalam hati tentu masih basah bahkan menganga. Jangan buru-buru untuk menerima cinta baru. Fokus saja pada dirimu sendiri. Jika sudah siap, pasti akan ada saatnya cinta baru datang menghampiri. 

Untuk tahu lebih lanjut topik seputar ini, daftarkan dirimu di sini dan dapatkan info terupdate FIMELA FEST 2020. Jangan sampai terlewat ya.

#Changemaker

4 dari 4 halaman

Simak Video Berikut