Fimela.com, Jakarta Tidak smeua orang bisa menikah hanya karena ada yang melamarnya, dan itu juga yang dialami seorang perempuan bernama Heather Siegel ketika menceritakan pengalamannya dalam Yourtango belakangan ini.
Saudaraku mengenalkan seorang pria padaku. Russ, yang telah membantu instalasi listrik pada salon rambut saudaraku saat itu, yang kemudian membuat saudaraku teringat padaku dan memutuskan mengenalkan pria baik ini padaku.
Setelah 5 tahun menjalani hubungan cinta dengan pria yang tak baik, akhirnya aku menyadari harus keluar dari hubungan yang beracun ini. 'Baik' terdengar tenang, kalem dan menberik kesan masa depan yang lebih pasti, jadi aku berpikir untuk mengenal Russ lebih jauh.
Usiaku 31 tahun dan belum punya pikiran untuk menikah. Namun mungkin jauh di dalam hatiku sebenarnya ada sisi tradisional yang juga menginginkan aku untuk segera memiliki suami. Namun aku hampir saja menikahi pria yang salah.
Russ bisa jadi model majalah karena penampilannya yang sangat mengesankan, tinggi dan proporsional dengan baju apa pun yang ia pakai, dengan potongan rambut hitamnya yang dibuat sedikit berantakan namun sangat menawan karena gel yang ia pakai. Kulit Italianya sangat halus dan giginya putih rapi.
Sedangkan aku, jauh dari kesan mengagumkan. Secara umum, kami tidak tampak cocok bersama. Dia berusia 36 tahun, merasa mapan dengan pekerjaannya dan sekarang bersiap untuk menjalani fase kehidupan berikutnya, yaitu menikah.
Tidak ada cinta
Kami memutuskan berkencan. Ia romantis dan tahu bagaimana cara membuatku tersenyum dengan segala rayuannya, dan yang menarik adalah ia memiliki mata yang cerdas. Ia selalu antusias dengan hal yang aku bicarakan dan meluangkan waktu untuk menjawab atau mempertimbangkan hal-hal yang aku pikirkan.
Kami bergi bersama dan bertemu teman-teman hingga suatu ketika seorang teman bertanya, "Kapan kalian akhirnya memutuskan menikah?"
Suatu pertanyaan yang cukup mengejutkan ketenangan kami. Russ pun memintaku mencari cincin. Ia memberikan katalog cincin dan memintaku melihatnya. Aku pergi ke toko perhiasan bersama seorang teman dan dia memekik, "Aku tak percaya akhirnya kamu menikah!"
"Aku juga tidak percaya," kataku saat itu. Dan memang, ini sulit dipercaya. Mengapa juga aku mau menikah? Aku teringat kisah seorang teman yang mengaku menyesal menikah dan sebenarnya merasa ia akan menikahi pria yang buruk di hari pernikahannya, dan ternyata benar.
Aku bertanya padanya, "Terus kenapa kamu mau menikah?" Ia menjawab, "Karena aku menginginkan pernikahan, aku pengen menikah seperti yang lainnya."
Aku pun berpikir tentang diriku sendiri, apakah aku juga seperti itu? Diam-diam menginginkan pernikahan di usiaku yang sudah tua ini dan terdorong karena sudah banyak teman-teman yang menikah dan punya anak saat ini. Karena sebenarnya aku tak merasakan cinta pada Russ.
Saat Russ mengatakan "Aku cinta kamu" dan aku mengatakan "Aku juga." Itu pun terasa palsu. Butuh waktu bertahun-tahun hingga bisa mengatakannya, dan aku merasa membohongi diriku sendiri.
Saat Natal Russ pun melamarku, namun aku menghela napas panjang. Ia sadar aku tak mau menikah. Ia terlihat terpukul dan mempertanyakan alasanku. Mungkin aku bodoh melepaskan pria 'baik' dan tampan dan mapan ini, namun aku tak merasakan apa-apa.
Putus dengannya
Kami pun putus dan namun hubungan kami masih baik. Suatu ketika ia memintaku menjaga anjingnya (rumah kamu tidak terlalu jauh) karena ia ada kepentingan ke luar kota.
Saat aku memberi makan anjingnya, aku melihat ia sudah punya pacar baru. Sangat cantik, tinggi berambut pirang dengan mata biru yang mengagumkan. Mereka terlihat serasi.
Ada satu ketu ucapan yang terletak di sekitar situ dengan tulisan "Kamu adalah hadiah Natal terbaik yang pernah aku miliki. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati. Love, Donna."
Dia mencintai Russ? Benarkah? Secepat itu? Sepertinya belum lama mereka kenal. Tapi benarkah bisa secepat itu cinta muncul? Aku masih tak paham. Aku mungkin hanya iri dengan keyakinan Donna dan Russ akan cinta.
Dua tahun kemudian aku tetap sendirian, lalu teringat harus beres-beres kamar. Lalu aku menemukan cincin yang diberikan Russ dengan mata berlian yang hilang satu. Aku pun pergi ke toko perhiasan untuk menanyakan apakah bisa memasang berlian yang hilang. Tapi ahli perhiasan bilang hal mengejutkan.
"Ini bukan berlian, ini kubik zirconia.""Tidak mungkin," kataku.
Lalu ia mengatakan sudah sering ia mengalami hal ini. Para perempuan berpikir suaminya telah membelikan berlian namun ternyata palsu atau telah menukarkannya ketika mereka bercerai.
Munginkah Russ menukarnya sebelum kita berpisah atau selama ini memang membelikan cincin palsu? Bagaimana pun, aku tak menyesal mengetahuinya.
#ChangeMaker with FIMELA