Pahami 5 Risiko yang Dihadapi Anak saat Menjadi Perfeksionis

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 16 Okt 2020, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Jika Mom membesarkan seorang perfeksionis, Mom mungkin telah melihat secara langsung betapa sulitnya hal itu. Mereka akan mendapatkan yang terbaik dari beberapa hal yang mereka lakukan. Misalnya seperti mereka akan menghabiskan berjam-jam setiap hati mencoba untuk mengambil foto selfie yang sempurna atau lainnya. Perfeksionis memengaruhi kehidupan anak-anak baik untuk saat ini atau kedepannya. Berikut ini merupakan beberapa  risiko jika anak menjadi lebih perfeksionis.

Tekanan Akademis

Anak mungkin takut nilai atau IPK yang kurang dari sempurna atau nilai ujian yang kurang dari sempurna akan merusak upaya mereka untuk masuk ke perguruan tinggi yang baik. Yang lain, berusaha menjadi sempurna agar bisa mendapat beasiswa. Tekanan akademis tersebut dapat menyebabkan mereka merasa perlu menjadi sempurna untuk mencapai apa pun dalam hidup.

Faktor Biologis

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015 menunjukkan pefeksionisme berkaitan erat dengan mental tertentu, seperti gangguan obsesif kompulsif dan gangguan makan. Hal ini membuat para ilmuwan percaya bahwa mungkin ada komponen biologis untuk perfeksionisme.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Keinginan untuk Menyenangkan

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Dragon Images

Beberapa anak ingin mendapatkan kekaguman dan kasih sayang dengan menunjukkan bahwa mereka bisa sempurna dalam segala hal. Ini mungkin berasal dari keinginan untuk mengurangi stres orangtua atau mungkin satu-satunya cara seorang anak muda mengetahui cara mendapatkan perhatian.

Rendahnya Kepercayaan Diri

Seorang anak yang merasa buruk tentang dirinya sendiri mungkin berpikir bahwa dia hanya sebaik pencapaiannya. Pefeksionis cenderung fokus pada kesalahan mereka dan meminimalkan pencapaian mereka yang mencegahnya untuk merasa cukup baik.

Orangtua yang perfeksionis

Orangtua yang perfeksionis lebih cenderung membesarkan anak-anak yang perfeksionis. Ini mungkin berasal dari perilaku yang dipelajari jika seorang anak menyaksikan perceraian orangtua untuk kesempurnaan atau mungkin juga mencerminkan diposisi genetik.

Tetap perhatikan perkembangan anak ya Mom, sebaiknya ajarkan anak untuk tetap berpikir secara realistis agar tidak menjadi perfeksionis yang bisa memengaruhi kehidupannya kedepan.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#Changemaker