Fimela.com, Jakarta "Saat kami bersama, aku sudah bersama Damian (nama samaran) dalam lingkaran pertemanan yang sama selama bertahun-tahun. Setelah aku diperkosa pada usia 20 tahun, Damian adalah orang pertama yang kupercayai. Dia bertindak seperti penjaga: menemaniku ke dokter dan mengantarku pulang pergi kantor," papar Daisy (nama samaran) seperti yang diunggah di laman Cosmpolitan. Daisy menceritakan pengalamannya mengakhiri hubungan yang abusive yang dijalinnya selama 9 tahun. Ia berharap dari pengalamannya ini, dia bisa mencegah lebih banyak perempuan mengalami kejadian seperti yang dialaminya ini.
Daisy merasa hidupnya terselamatkan oleh Damian. Damian selalu mendampinginya dan tak butuh waktu lama sampai akhirnya mereka berdua memutuskan tinggal bersama. Meski orangtua Daisy kecewa tapi sudah mengenal Damian sehingga percaya Damian akan melindungi Daisy.
Rasa Aman yang Berubah Menjadi Rasa Was-Was
Setelah beberapa waktu, Daisy merasa sudah lebih baik. Namun, sikap Damian berubah. Damian mulai berkata kasar padanya. "Dia mengolok-ngolokku. Menyebutku gemuk meskipun aku agak kurus dan menertawaiku saat aku berdandan untuk keluar," ungkap Daisy.
Setiap kali Daisy pergi keluar bersama teman-teman perempuannya, Damian akan terus menelepon dan mengirim pesan bertanya kapan akan segera pulang. Hal ini membuat Daisy merasa bersalah. Teman-teman Daisy pun mulai memperhatikan bagaimana Daisy tampak tidak tenang dan selalu gelisah untuk bisa cepat-cepat pulang setiap kali keluar rumah.
"Aku selalu punya ambisi. Penyanyi/penulis lagi berbakat dan pemain biola dengan banyak hobi lainnya. Tapi aku berhenti melakukan sebagian besar itu karena dia selalu merendahkanku. Aku meyakini diriku tak berguna," cerita Daisy. Daisy juga menceritakan bahwa sementara Damian bebas melakukan semua yang dia suka, Daisy hanya diizinkan pergi ke gym. Daisy merasa dirinya tak menarik dan selalu membutuhkan pengakuan Damian atas segala sesuatu.
What's On Fimela
powered by
Menikah, Lalu Mengakhiri Semua
Damian pernah memukul Daisy satu kali. Tapi yang lebih menyakitkan bagi Daisy adalah kata-kata kasar yang dilontarkan Damian pada Daisy. Bahkan Damian menjadikan kasus perkosaan yang dialami Daisy sebagai "senjatanya". Daisy merasa tak berdaya. Sampai ketika Damian melamarnya dengan cara yang sebenarnya tidak romantis, Daisy pun menerimanya.
Ketika pernikahan sudah diatur, Daisy merasa takut. Dia sadar telah membuat keputusan yang salah tapi semua terasa sudah terlalu jauh dan terlambat. Daisy merasa semakin bergantung pada Damian.
Kehidupan pernikahan yang dijalani Daisy bersama Damian jauh dari kata bahagia. Damian terus melontarkan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan Daisy. Bahkan ketika Daisy mengajak Damian untuk menemuinya saudaranya, Damian menolak dan tak mau merasa direpotkan untuk menemui anggota keluarga Daisy. Saat itulah, Daisy kemudian membulatkan tekad untuk bercerai.
Proses perceraian tak bisa dibilang mudah. Selama beberapa saat Damian masih mengusik hidup Daisy. Sampai ketika akhirnya rumah mereka terjual, Daisy bisa hidup lebih bebas dan tenang.
"Hari ini, aku melangkah ke depan dengan hidupku meski Damian belum sepenuhnya keluar dari ini. Aku menjalani mimpiku dan perlahan menemukan kembali harga diriku dan melakukan semua hal yang tadinya tak bisa kulakukan saat aku bersamanya," kata Daisy menjelaskan pengalamannya setelah berhasil mengakhiri hubungan yang abusive.
Daisy merasa lebih kuat dari sebelumnya. Keputusannya mengakhiri hubungan abusive dengan Damian sama sekali tidak ia sesali. "Kau layak mendapatkan yang terbaik dalam hidup dan jangan biarkan siapa pun mengatakan yang sebaliknya," tutup Daisy.
#ChangeMaker