3 Cara Mengobati Luka di Rumah dan Idealnya Mengganti Plester Luka

Anisha Saktian Putri diperbarui 12 Okt 2020, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Terluka bisa terjadi kapan dan di mana saja, tak terkecuali di rumah. Apalagi bagi anak-anak yang senang bergerak dan berisiko terjatuh.

Namun saat terluka, banyak dari kita yang masih kebingung bagaimana cara mengobati dan merawat luka tersebut. Sahabat Fimela juga harus mengetahui luka apa saja yang bisa diobati di rumah atau harus di rumah sakit.

dr. Adisaputra Ramadhinara, Certified Wound Specialist Physician menjelaskan berbagai macam misalnya luka akut dan luka kronis.

Luka akut adalah jenis luka yang sering kita jumpai sehari-hari dan biasanya terjadi pada individu yang sehat. Luka kronis adalah luka yang terjadi pada individu yang sudah memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, gangguan aliran darah, atau pada individu yang harus terbaring untuk jangka waktu yang lama karena penyakit.

Sebagian besar luka akut yang sering kitajumpai sehari-hari seperti luka bakar, luka akibat terjatuh atau tersayat umumnya bisa dirawat sendiri dirumah.

"Akan tetapi, luka akut yang lebih serius seperti luka bakar derajat 3, luka bakar yang berukuranlebih luas dari satu telapak tangan, atau luka bakar yang mengenai wajah dan persendian harus segeramendapatkan pertolongan di rumah sakit," ujar dr. Adisaputra dalam acara virtual “Pertolongan Pertama dan Perawatan Luka Akut Kecil danBesar dari Hansaplast”

Setelah mengetahui jenis luka, berikut ini beberapa langkah mengobati luka di rumah:

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

1. Membersihkan luka

Ketahui 8 Penyebab Luka Sulit Sembuh (Soonthorn Wongsaita/Shutterstock)

Membersihkan luka dengan cairan antiseptik yang aman untuk jaringan luka. Gunakan Spray Antiseptik karena selain aman untuk prosespenyembuhan luka, kandungan PHMB-nya juga efektif dan nyaman untuk digunakan karena tidak menyebabkan rasa perih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Atau gunakan air yang mengalir.

"Pilih jenis cairan untuk membersihkan luka tidak mengganggu jaringan kulit. Dan ampuh mengatasi bakteri pada luka tersebut. Cairan yang tidak berwarna juga membantu tenaga medisnya nanti tahu mana jaringan kulit yang rusak atau tidak," papar dr. Adisaputra.

2. Menutup luka

Setelah dibersihkan, jangan lupa untuk menutupnya dengan plester sesuai ukuran luka. Untuk luka yang berukuran besar, tentu perlu menggunakan plester ukuran besar agar dapat menutup luka dengan lebih baik dan mencegah resiko infeksi dari paparan kotoran dan bakteri.

"Banyak yang berfikir jika menutup luka akan lama sembuhnya. Padahal luka harus ditutup agar bakteri tidak masuk ke luka yang membuat kesembuhan semakin lama," tambahnya.

Lalu ganti plaster menyesuaikan kegiatan, atau minimal dua kali sehari. "tergantung aktivitasnya, kalao sering basah atau kotor baiknya selalu ganti. Tapi kalo aktivitas norma, bisa ganti dua kali sehari, saat mandi. Dengan begitu kita tahu kondisi lukanya," tuturnya.

3. Gunakan pelembap

Apabila jaringan luka cenderung kering, aplikasikan Hansaplast Salep Luka sebelum luka ditutup dengan plester untuk menjaga kelembapan di jaringan luka dan tidak membuat bekas luka.

"Jika luka mulai mengering, oleskan Hansaplast SalepLuka untuk menjaga kelembapan luka, karena luka akan lebih cepat sembuh dalam kondisi lembab dan jikadirawat dengan tepat," tutup dr. Adisaputra

#changemaker