Fimela.com, Jakarta Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap 10 Oktober. Tahun ini, hari yang begitu istimewa tersebut diperingati di tengah pandemi Corona yang membawa banyak tantangan bagi para petugas kesehatan, siswa, tenaga pelajar, dan masyarakat umum untuk beradaptasi dengan segala perubahan.
Mengangkat tema "Kesehatan Mental untuk Semua," Hari Kesehatan Mental Sedunia kali ini menjadi momen tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan mental, terutama di tengah pandemi Corona.
Dalam rangka merayakannya, Sahabat Fimela bisa ikut menyebarkan informasi faktual mengenail gangguan dan kesehatan mental lewat media sosial. Namun, kamu juga harus tahu tentang sejarah diperingatinya Hari Kesehatan Mental Sedunia di bawah inisiatif Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental dan Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter.
What's On Fimela
powered by
Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia
Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali dirayakan pada 10 Oktober 1992. Sejak itu, Hindustan menulis, setiap tahun ribuan representatif dan pendukung gerakan ini merayakan program dan dan menjalankan misi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental.
Beberapa bulan belakangan, WHO menulis dalam laman resminya, COVID-19 membawa banyak tantangan. Selain adanyak banyak perubahan dalam hidup, Corona juga memberikan konsekuensi ekonomi karena banyak perusahaan yang melepaskan stafnya untuk menyelamatkan bisnis mereka.
Di tengah masa yang sulit ini, masyarakat perlu mendapatkan dukungan psikososial dan kesehatan mental. WHO melihat, meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mental bukan hanya satu-satunya misi yang harus diemban semua masyarakat. Tetapi juga meningkatkan investasi dalam program kesehatan mental, terutama di negara-negara yang kekurangan dan mengalami masa-masa kronis selama bertahun-tahun.
Kini, psikiater dan terapis di berbagai negara berusaha untuk meraih para pasien dan penyintas gangguan kesehatan mental secar virtual, mengingat pandemi Corona masih belum berakhir. Selain itu, banyak juga yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi akuran kepada publik tenang langkah penanganan penyakit mental.
#ChangeMaker