Fimela.com, Jakarta Marah tidak selalu buruk. Sebagian besar ahli kesehatan mental justru setuju bahwa marah sebenarnya adalah ekspresi yang sehat.
Marah adalah sinyal dan layak untuk didengarkan. Namun, seringkali kita mendengar sinyal tersebut dan menyalurkannya dengan cara yang salah.
Inilah mengapa banyak orang salah memahami apa yang sebenarnya terjadi, memperburuk keadaan, dan merusak hubungan. Dilansir dari purewow.com, berikut ini adalah beberapa ekspresi marah yang paling umum, yang mana punyamu?
1. Marah yang agresif dan bermusuhan
Orang yang marah secara agresif cenderung mengekspresikannya dengan cara langsung, namun kuat. Mereka ingin mengendalikan orang lain dan situasi.
Mereka cenderung menggunakan teknik yang memanipulasi orang lain agar merasa bersalah atau mundur. Tanda-tanda ekspresi marah yang agresif adalah sarkasme, penghinaan, cemoohan, keluhan, ancaman, dan pelecehan.
2. Marah yang pasif
Marah yang pasif adalah marah yang menghindar. Dalam situasi yang mungkin secara realistis menimbulkan rasa marah, kamu tetap diam atau menangis, mengkritik diri sendiri, dan merasa terluka.
Ketika benar-benar merasa marah, kamu akan menyimpannya untuk diri sendiri untuk menghindari konflik terbuka. Sayangnya, kurangnya ekspresi di sini juga dapat berdampak buruk, kamu bisa menjadi bom waktu.
3. Marah yang pasif agresif
Marah yang pasif agresif disampaikan secara tidak langsung. Mereka tidak selalu ingin menghindari konflik, namun mereka juga tidak ingin meledak atau kehilangan ketenangan.
Gaya marah yang satu ini dapat diwujudkan melalui perlakuan diam-diam yang menarik perhatian, kasih sayang, bergosip, mengadu, dan menolak untuk bekerja sama. Ini hampir seperti menyamar, namun rasa marah itu tetap ada dan membuat orang yang merasakannya kesulitan mencapai resolusi.
4. Marah yang proyektif agresif
Ini adalah gaya ketika kamu memproyeksikan rasa marah kepada orang lain, untuk membuat mereka bertindak atau mengungkapkan kemarahannya juga kepadamu. Misalnya, pasangan mungkin sedang sedikit kesal denganmu, namun kamu menuduhnya membencimu, memproyeksikan apa yang sebenarnya menjadi ketakutanmu.
5. Marah asertif
Ini dianggap sebagai bentuk marah yang paling sehat. Mereka yang marah dengan gaya ini biasanya tegas secara terbuka mengekspresikan diri mereka, sambil masih menghormati orang-orang di sekitar mereka. Yang mana gaya marahmu?
#ChangeMaker