Kisah Tragis Pilot dan Istrinya yang Baru 4 Hari Menikah Tewas Kecelakaan Pesawat

Vinsensia Dianawanti diperbarui 07 Okt 2020, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernikahan virtual menjadi konsep baru untuk berbagi momen kebahagiaan menikah dengan pasangan sejati di masa pandemi. Kamu dapat tetap menghadiri pernikahan kerabat dan keluarga terdekat melalui aplikasi video call.

Hal inilah yang dilakukan oleh pasangan Costas John Sivyllis dan Lindsey Vogelaar yang mendokumentasikan setiap momen pernikahan mereka untuk keluarga yang tidak dapat hadir. Namun takdir berkata lain. Pasangan yang baru menikah empat hari ini tewas akibat kecelakaan pesawat di Colorado, Amerika Serikat.

Keduanya dipastikan meninggal setelah pesawat Beechcraft Bonanza jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Telluride. Pesawat ini jatuh di sisi gunung di Ingram Basin, 10-15 menit setelah keberangkatan.

"Mereka merayakan pesta pernikahan di Telluride secara sederhana dan bulan madu yang didokumentasikan secara online untuk diikuti teman dan keluarga," ungkap petugas berwenang setempat.

Rencananya, pasangan yang baru menikah ini kembali ke Florida, tempat mereka tinggal, dengan kemungkinan akan singgah di Oklahoma untuk mengisi bahan bakar. Namun sebelum semua rencana itu terlaksana, pesawat mengalami masalah dan jatuh di daerah Colorado.

2 dari 3 halaman

Tidak asing dengan dunia penerbangan

Ilustrasi menikah (dok. Pixabay.com/Pexels/Putu Elmira)

Sebenarnya dunia penerbangan bukanlah hal yang asing bagi pasangan ini. Sivyllis bekerja sebagai instruktur penerbangan dan pilot untuk United Airlines. Sementara Vogelaar juga bekerja di industri penerbangan.

Bahkan dalam sebuah unggahan blog yang mencatat satu hari dalam kehidupan seorang pilot, Sivyllis merinci bagaimana rasanya terbang dari Newark, New Jersey ke Paris, Prancis. Mengatakan bahwa terbang di atas Samudra Atlantik pada malam hari mengingkatkannya bahwa menjadi pilot adalah mimpinya seumur hidup.

"Saya meluangkan waktu sejenak untuk memikirkan bagaimana saya memimpikan hal ini selama bertahun-tahun. Namun sekarang, itu menjadi kenyataan saat saya duduk dan memantau instrumen penerbangan dan mengobrol santai dengan pilot lain tentang jadwal kita untuk bulan depan," ungkap Sivyllis dalam sebuah blog.

Impiannya untuk menjadi pilot telah terwujud. Kini, Sivyllis tidak hanya mampu menerbangkan pesawat yang menjadi impiannya. Melainkan juga terbang bersama pasangan sehidup semati menuju kedamaian abadi.

 

3 dari 3 halaman