Fimela.com, Jakarta Pernahkah ketika dirimu sebenarnya sedang tidak baik-baik saja tapi tetap berusaha tersenyum di depan orang tercinta? Saat kamu berada di perantauan dan orangtua bertanya soal kabarmu, kamu bilang baik-baik saja meski sebenarnya kamu baru mengalami hari yang buruk. Atau ketika pasanganmu sedang mengalami hari berat, kamu berusaha untuk menghiburnya meski kamu sendiri sedang letih luar biasa. Kadang kita memilih untuk tersenyum dan pura-pura baik-baik saja agar orang tercinta kita kita cemas.
Memang tidak baik untuk memalsukan perasaan sendiri. Bahkan cenderung "tidak sehat" jika kita mengingkari perasaan kita sendiri. Namun, kadang karena situasi dan kondisi kita memilih untuk pura-pura bahagia supaya tidak melukai atau membuat orang-orang tercinta kita khawatir.
Karena Cinta, Kita Kadang Mengorbankan Perasaan Sendiri
Mungkin ini juga bentuk pengorbanan. Karena cinta kita pada seseorang, kita kadang mengorbankan perasaan sendiri. Karena tak ingin membuat orangtua kita khawatir, kita berkata kita sedang baik-baik saja di depannya meski sebenarnya ada masalah berat di kantor atau pekerjaan misalnya. Karena tak mau membuat saudara kita cemas, kita tersenyum di depannya dan berusaha untuk mencairkan suasana meski sebenarnya kita baru patah hati.
“Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own.”― Robert A. Heinlein, Stranger in a Strange Land
Kadang Perlu Berpura-pura, tapi Tetaplah Penting untuk Jujur Apa Adanya
Hanya sesekali saja mungkin tak apa. Sesekali pura-pura bahagia meski sebenarnya sedang sedih. Sesekali pura-pura tersenyum meski sebenarnya air mata banyak yang sudah berurai. Sesekali saja dan sebaiknya jangan terlalu sering. Terlalu sering memakai "topeng" kepura-puraan bisa membuat kita makin sedih sendiri. Ada saatnya kita berpura-pura, tapi ada saatnya kita juga perlu jujur dan terbuka. Tak semua hal bisa kita pendam sendiri.
“There is some kind of a sweet innocence in being human- in not having to be just happy or just sad- in the nature of being able to be both broken and whole, at the same time.”― C. JoyBell C.
Pada situasi tertentu, memang kita terpaksa untuk berpura-pura bahagia atau baik-baik saja. Akan tetapi, tetaplah penting untuk jujur dengan perasaan sendiri. Kadang kita juga perlu mengatakan sedang tidak baik-baik saja pada orang terdekat untuk membuat hati lebih baik. Kita pun masih perlu didengarkan dan diperhatikan supaya bisa menjalani hidup dengan hati yang lebih ringan.
Terima Kasih Sudah Berusaha Semampumu
Terima kasih sudah berusaha semampumu untuk membuat orang-orang tercintamu tetap tenang dan bahagia. Terima kasih sudah berusaha untuk kuat menghadapi kesulitan-kesulitan yang ada. Terima kasih sudah bertahan hingga sejauh ini.
Jika masalahmu terlalu berat untuk ditahan sendiri, tak apa untuk berbagi rasa pada orang terdekat. Kalau kamu merasa butuh bantuan, tak apa untuk berkata jujur demi kebaikanmu. Kamu pun tetap berhak bahagia dalam hidupmu.
#ChangeMaker