Benarkah Uang Bisa Membeli Pernikahan, Kehidupan, dan Loyalitas?

Endah Wijayanti diperbarui 06 Okt 2020, 13:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada yang bilang uang bukan segalanya. Hanya saja uang tetaplah kita butuhkan dalam kehidupan. Mengatur keuangan, membuat rencana keuangan untuk jangka waktu tertentu, mewujudkan impian melalui perencanaan finansial yang baik, rencana investasi dan membeli rumah, hingga pengalaman terkait memberi utang atau berutang pasti pernah kita alami. Banyak aspek dalam kehidupan kita yang sangat erat kaitannya dengan uang. Nah, dalam Lomba Share Your Stories September 2020: Aku dan Uang ini Sahabat Fimela semua bisa berbagi tulisan terkait pengalaman, cerita pribadi, kisah, atau sudut pandang terkait uang. Seperti tulisan berikut ini.

***

Oleh: Kelsi Sawitri

Klise. Saya selalu berpikir uang bukanlah segalanya. Ia hanya saya butuhkan untuk kebutuhan primer, sekunder, dan tersier saja. Uang untuk membayar cicilan, tagihan, untuk membeli makanan, pakaian, serta sedikit kemewahan.

Saya juga selalu berpikir bahwa banyak hal yang tidak bisa dibeli oleh uang, cinta, kasih sayang, waktu, kebahagiaan, dan hidup. Sayangnya saya tidak sepenuhnya benar. 

1. Pernikahan

Bukan membeli cinta, tetapi uang bisa membayarkan pernikahan. Pernikahan di Indonesia masih dirayakan layaknya festival. Memang, mulai banyak pernikahan yang digelar dengan sederhana, intimate, dan relatif membutuhkan biaya yang tidak fantastis. Namun, tetap saja diperlukan uang untuk membeli sepasang cincin, membayar suguhan atau makanan untuk tamu yang datang, seintim dan sesedikit apapun tamu yang diundang.

Uang juga diperlukan untuk membeli bahan gaun pengantin atau jas pengantin, atau saat baju pengantinmu adalah sewaan. Sesedikit apa pun jumlahnya, kamu tetap membutuhkan uang untuk memiliki sebuah pernikahan. 

2 dari 2 halaman

2. Kehidupan

ilustrasi ./Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Tidak pernah saya kira bahwa saya akan membutuhkan uang untuk mengalami sebuah perjalanan. Bukan cuma biaya untuk mengurus paspor, visa, serta membeli tiket saya. Setelah menikah, saya berencana tinggal di luar negeri.

Saya berencana tinggal di negara yang mempersyaratkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa saya akan bisa bertahan hidup tanpa menjadi gelandangan di sana. Sejumlah uang yang tentunya tidak sedikit. Maka, uanglah yang bisa membeli kehidupan saya nanti di luar sana. 

3. Loyalitas

Banyak orang berpikir Lionel Messi adalah pemain bola paling loyal pada timnya. Orang-orang hanya lupa bahwa ia juga merupakan pemain bola di klub Barcelona dengan bayaran termahal. Orang-orang lupa bahwa pemimpin perusahaan membutuhkan uang untuk menggaji karyawannya agar tetap bekerja di perusahaannya.

Orang-orang juga lupa bahwa guru membutuhkan uang, untuk membeli pengalaman dan pengetahun yang nantinya menjadi bekalnya untuk mendidik murid-muridnya. Pun kepada pasangan, akan selalu ada momen saling mentraktir, hal kecil yang dilakukan untuk mempertahankan sebuah hubungan.

Uang memang bukan segalanya, tetapi segala yang kita beli tetap membutuhkan uang. Kita bukan hidup dalam cerita horor yang bisa membayar 2.000 tusuk sate menggunakan daun. Bahwa kenyataannya, manusia membutuhkan uang sebagai alat tukar.

#ChangeMaker