Gizi Seimbang pada Anak, Lengkapi Kebutuhan Protein Nabati dan Hewani

Novi Nadya diperbarui 05 Okt 2020, 10:27 WIB

ringkasan

  • Protein nabati dan protein hewani ternyata sama pentingnya dalam memenuhi gizi seimbang anak
  • Selain itu jaga kondisi psikis anak terutama di masa pandemi karena berpengaruh pada nafsu makannya
  • Jangan lupa untuk tetap mengajak anak berolahraga rutin agar tetap aktif dan bugar

Fimela.com, Jakarta Memenuhi gizi seimbang pada anak menjadi kewajiban mutlak orangtua. Di masa berkegiatan di rumah saja selama pandemi, menjadi kesempatan orangtua untuk memantau dan memaksimalkan pemenuhan asupan nutrisi bergizi yang seimbang.

Sebab asupan nutrisi bergizi yang seimbang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak secara optimal. Namun orangtua memiliki tantangan tersendiri di masa pandemi, mencegah kebosanan anak dengan olahan menu makanan rumahan.

 

Sebab itu orangtua dituntut kreatif memberikan variasi makanan untuk mendapatkan gizi seimbang, seperti kebutuhan nutrisi makro seperi karbohidrat, protein dan lemak, serta mikro yang terdiri dari vitamin dan mineral.

"Orangtua harus memastikan panduan makanan gizi seimbang 'isi piringku'. Selain itu, lengkapi kebutuhan protein nabati dan hewani dengan perbandingan 1:1 karena sama pentingnya,  seperti memberikan olahan dari kacang-kacangan seperti tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah, dan soya yang difortifikasi sesuai usia anak," ujar dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis dalam webinar 'Bicara Gizi', akhir pekan lalu. 

Momen di rumah saja juga menjadi saat tepat untuk memperkenalkan anak pada gaya hidup sehat dengan memastikan sebanyak 12 sampai 15 persen dari porsi makanan harian merupakan sumber protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan tubuh anak.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Apa yang Kita Makan Pengaruhi Kesehatan Psikis Anak

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Penelitian menyebutkan 95 persen hormon serotonin diproduksi di usus. Hal ini menandakan jika apa yang kita makan dan kesehatan saluran cerna dapat memengaruhi kesehatan psikis.

Selain situasi hati anak bisa memengaruhi keinginannya untuk makan bergizi seimbang, anak yang yang tidak menerima asupan gizi seimbang juga berpotensi mengalami kecemasan. Sebab itu, selain dukungan gizi seimbang, kondisi psikis ibu dan anak juga harus didukung.

Satu lagi, kondisi pandemi yang membatasi aktivitas keluarga yang hanya di rumah saja juga bisa memicu stres, baik orangtua atau anak. Padahal asupan nutrisi yang baik adalah pertahanan imun terpenting dalam kondisi sekarang ini.

"Kemampuan mengolah stres pada tiap orang berbeda, terutama anak-anak yang juga masih dalam tahap tumbuh kembang mengatasi emosinya. Tugas orangtua untuk memantau mood anak dan melakukan hal-hal yang bisa mengatasi rasa stres dan bosan," timpal Psikolog Anak dari Tiga Generasi Putu Andani, M.Psi dalam kesempatan yang sama.

Cara yang bisa dilakukan di antaranya mencoba keterampilan atau pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga. Seperti melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia yang bisa jadi alternatif kegiatan menyenangkan juga edukatif. 

"Konkretnya bisa melibatkan anak untuk menyiapkan makanan, seperti mencuci buah dan sayur, memilah jenis makanan, sampai mengeksplorasi nama, warna dan aroma ragam jenis makanan. Atau untuk anak yang lebih bisa bisa melibatkan untuk memotong, mencampur adonan, menentukan prosi makan, sampai menata peralatan makan di meja," lanjutnya.

 

3 dari 5 halaman

Sempurnakan dengan Gerak Tubuh dengan Olahraga

Ilustrasi Berolahraga Bersama Anak Credit: pexels.com/Valeria

Membiasakan memberi gizi seimbang selama beraktivitas di rumah juga dilakukan seleb dan mom influencer Soraya Larasati. Ibu dari dua anak ini mengenalkan anak dengan sumber nutrisi dari ragam makanan sejak dini.

Apalagi Soraya juga seorang vegan yang tanpa disadari menjadi contoh bagi kedua putranya untuk mengenal berbagai makanan nabati. Seperti ragam kacang-kacangan dan sayuran, termasuk nutrisi anak berbasis soya yang difortifikasi dengan serat, vitamin, dan mineral yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. 

"Aku percaya jika pangan nabati sama pentingnya dengan pangan hewani untuk tumbuh kembang anak. Karena aku juga seorang vegan, tanpa disadari ia juga menerapkan pola plant-based untuk anak yang juga membantu pencernaan," sambungnya.

Selain itu, ia juga memfasilitasi anak-anak untuk tetap aktif bergerak selama beraktivitas di rumah saja. Kegiatan olahraga rutin pun diwajibkan setiap hari, seperti Soraya yang juga selalu menjaga kebugaran tubuhnya.

"Karena enggak bisa main di luar rumah, aku beli ring basket buat mereka main di rumah. Apalagi anak-anak harus banget olah gerak setiap hari untuk menyempurnakan tumbuh kembangnya," jelas Soraya.

 

4 dari 5 halaman

Edukasi Lengkap Tentang Gizi Anak

Webinar penerapan gizi seimbang anak untuk meningkatkan imunitas tubu (Dok.Liputan6.com/Komarudin)

Nah, terjawab sudah tentang keraguan yang banyak ditanyakan para ibu, mana lebih penting, protein nabati atau hewani? Jawabnya adalah sama karena keduanya saling melengkapi.

Selain memperhatikan asupan nutrisi gizi seimbang, ibu juga punya tugas memantau kondisi psikis yang bisa mengganggu nafsu makan sampai pencernaan. Dan jangan lupakan pentingnya olahraga teratur untuk membuat anak tetap aktif dan bugar.

“Melalui kegiatan Bicara Gizi yang diselenggarakan secara virtual ini, kami berharap dapat mengedukasi para orang tua tentang pemenuhan gizi seimbang pada anak dengan mengatur pola makan, pemberian nutrisi yang cukup, dan olahraga yang rutin,” tutup Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin.

 

5 dari 5 halaman

Simak video berikut ini

#ChangeMaker