Semakin Sering Berbagi, Semakin Banyak Rezeki yang Mengalir

Endah Wijayanti diperbarui 03 Okt 2020, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada yang bilang uang bukan segalanya. Hanya saja uang tetaplah kita butuhkan dalam kehidupan. Mengatur keuangan, membuat rencana keuangan untuk jangka waktu tertentu, mewujudkan impian melalui perencanaan finansial yang baik, rencana investasi dan membeli rumah, hingga pengalaman terkait memberi utang atau berutang pasti pernah kita alami. Banyak aspek dalam kehidupan kita yang sangat erat kaitannya dengan uang. Nah, dalam Lomba Share Your Stories September 2020: Aku dan Uang ini Sahabat Fimela semua bisa berbagi tulisan terkait pengalaman, cerita pribadi, kisah, atau sudut pandang terkait uang. Seperti tulisan berikut ini.

***

Oleh: Nursittah Nasution

Sejak usaha keluargaku bangkrut akibat kebakaran hebat pada tahun 2000 yang melenyapkan ruko sembako dan tak menyisakan barang sedikit pun, kehidupan kami seperti berputar 180 derajat. Rumah besar kami dijual dan pindah ke rumah yang lebih kecil.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ibu berinisiatif menjual beberapa perabotan rumah tangga yang masih bernilai harganya. Hidup kami menjadi susah dan serba kekurangan karena saat itu ayah tidak bekerja dan dapur kami sangat jarang mengepul. Sejak saat itu kusimpulkan bahwa uang adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki hidup kami. Uang adalah solusi kesusahan kami. Dengan uang aku bisa membeli kebahagiaan keluargaku. Aku pun bercita-cita menjadi kaya. Usiaku 7 tahun waktu itu.

Uang adalah sumber kebahagiaan, itu yang terus kutanamkan di otakku sampai aku kuliah dan bekerja. Aku menjadi seorang yang workaholic demi memuaskan rasa haus dan obsesiku akan uang. Semuanya kujajaki, diam-diam aku ambil pekerjaan sampingan tanpa sepengetahuan bos. Aku juga mencoba bisnis online. Tentunya kalian akan berpikir sudah berapa banyak uang yang kuhasilkan? Mungkin jika dikalkulasikan cukup banyak namun entah kenapa aku merasa uang yang kudapatkan habis entah ke mana padahal aku merasa sudah sangat berhemat. Entah motor yang rusaklah, entah laptop yang rusak, dan bermacam hal lainnya yang mengeluarkan uang dalam jumlah yang tak sedikit.

Seiring berjalannya waktu, angka nol dalam saldoku juga meningkat tapi apakah aku sudah bahagia? Jawabannya ya aku bahagia namun hanya sesaat, sesaat setelah aku membelanjakan uangku untuk membeli baju, tas dan sepatu. Setelahnya aku merasa kosong seperti biasa.

2 dari 2 halaman

Berlatih untuk Lebih Banyak Berbagi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/unge255_stock

Sering aku membaca unggahan di media sosialku tentang kata-kata bijak di mana harta itu ibarat air yang mengalir, semakin deras aliran di hulu maka aliran di hilir juga harusnya semakin deras sehingga air tetap jernih dan bersih. Namun jika aliran di hulu mengalir deras namun di hilir tidak, maka air akan akan menggenang yang mengakibatkan air menjadi kotor. Begitu pun harta semakin banyak harta yang kau peroleh dan banyak juga yang kau keluarkan maka hartamu akan bersih dan sebaliknya jika tidak kau keluarkan maka hartamu akan habis tanpa kau sadari.

Mungkin itu jugalah yang mengusikku. Selama ini aku sangat kikir hanya untuk bersedekah 5.000 perak pun agak sulit kukeluarkan. Aku juga sangat jarang mengirimkan uang kepada keluarga, karena aku pernah punya prinsip tunggu kaya dulu baru memberi. Namun alangkah salahnya mindset dan prinsipku tentang uang selama ini.

Bukan seberapa banyak uang yang kau dapat tapi seberapa berkah uang tersebut. Sejak dari situ aku mulai rajin mengirim orangtuaku uang bulanan meskipun jumlahnya tidaklah besar namun pemberianku bisa menyenangkan hati mereka. Bukankah jika orangtua rida maka rezeki akan terbuka dari pintu mana pun?

Itulah makna yang sangat kurasakan, seolah Tuhan menggandakan berapa pun jumlah uang yang kukeluarkan untuk kebaikan. Setiap kali aku memberikan uang kepada kedua orangtuaku maka tak menunggu waktu yang lama ada saja rezeki yang kudapatkan tanpa kusangka-sangka datangnya dari mana.

Begitu cepatnya Tuhan mengganti uang yang kukeluarkan. Begitu juga dengan sedekah dan memberi bantuan kepada orang lain, meski nilainya tak terlalu tinggi namun jika dengan mudah kau keluarkan hartamu maka dengan mudah pula Tuhan memberikan rezeki-Nya kepadamu. Jangan tunggu kaya baru memberi, tapi memberilah maka kau akan kaya. Karena ketika kau memberi tidak hanya uang yang kau berikan namun juga cinta.

#ChangeMaker