Fimela.com, Jakarta Mulai 8 September hingga Desember nanti, diperingati Hari Literasi Internasional. Membaca adalah inti dari pendidikan. Sayangnya budaya membaca di Indonesia masih sangat rendah.
Menurut data The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan, budaya membaca di Indonesia termasuk yang paling rendah dari tahun ke tahun. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, untuk mengejar kemampuan membaca saja, kita butuh 45 tahun, dan mengejar ketertinggalan Sains, dibutuhkan waktu 75 tahun.
Eddy Hendry, Head of Early Childhood Education and Development Tanoto Foundation, menjelaskan, literasi sebenarnya bukan hanya kemampuan membaca tapi juga memahami isi bacaan. Saat ini belum banyak diterapkan kebiasaan membaca di usia dini. Apalagi sekarang anak-anak lebih akrab dengan gadget, dan kebiasan membaca buku cerita juga berkurang.
"Kita ingin ada gerakan literasi Indonesia Cinta Membaca, memastikan agar anak-anak punya kebiasaan membaca usia dini. Salah satu kegiatan Indonesia Cinta Membaca adalah mengadakan kompetisi membaca di mana kegiatan membaca bisa menjadi kebiasaan yang menyenangkan," ujar Eddy.
Otak manusia berkembang sangat pesat di 1000 hari pertama kehidupan. Ini adalah masa-masa krusial dalam tumbuh kembang anak karena sinaps yang terbentuk pada usia ini sangat cepat. Jadi sebenarnya usia dini adalah investasi yang sangat besar.
Menurut Eddy, membaca buku cerita adalah salah satu stimulasi untuk memaksimalkan perkembangan otak anak. Di negara-negara maju, minat baca sudah dimulai jauh sebelum mereka bisa membaca. Hasilnya, anak-anak yang suka membaca buku cerita tidak memiliki kesulitan ketika bersekolah. Sebaliknya, anak yang tidak suka membaca ternyata dikaitkan dengan tingkat kriminalitas yang cenderung lebih tinggi ketika mereka dewasa.
Membangun minat baca buku cerita sejak dini sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan memengaruhi masa depan anak saat dewasa. Membaca 15 menit ternyata memperkaya kosa kata anak hingga 1 juta kata setiap tahunnya. Anak yang rajin membaca ternyata 1 tahun lebih maju. Selain itu membantu meningkatkan IQ anak hingga 6 poin.
Tips Mendongeng untuk Anak
Pendongeng Awam Prakoso memberikan tips mendongeng atau membacakan anak buku cerita, berikut ulasannya:
- Membuat atau memilih cerita sesuai tema, usia anak, dan pahami ceritanya.
- Menyiapkan media peraga bila diperlukan
- Berlatih secukupnya
-Menyiapkan tempat bercerita, bila dilakukan oleh guru.
Membuka pertunjukan dongeng bisa dengan tebak-tebakan, diselingi lagu-lagu ringan, dan permainan kreativias. Saat mendongeng atau membacakan buku cerita, jangan terburu-buru dan harus tetap menyenangkan. Boleh menggunakan improvisasi, dan libatkan anak dalam bagian-bagian tertentu.
Mendongeng atau membacakan buku cerita bisa ditutup dengan tanya jawab tokoh alur dan alur cerita, atau menggambar tokoh atau salah satu setting dalam cerita.