6 Minggu Jelang Pernikahanku, Ayah Bilang Tak Mau Hadir

Endah Wijayanti diperbarui 02 Okt 2020, 11:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Hari pernikahan adalah hari yang istimewa. Pada hari tersebut kita pasti ingin orang-orang tercinta ikut hadir dan merayakan kebahagiaan bersama. Namun, apa jadinya jika orang tercinta kita yang paling kita harapkan kehadirannya malah tak mau datang?

Ella (bukan nama sebenarnya) melalui laman metro.co.uk, menceritakan kisahnya ketika enam minggu jelang pernikahannya, ayahnya bilang tak mau hadir. "Keluarga kami memang tak bisa dibilang harmonis, tapi tetap saja mengejutkan saat enam minggu sebelum hari H pernikahanku, ayahku bilang tak akan hadir," paparnya. Orangtua Ella memang sudah bercerai dan saudara laki-lakinya bahkan memutuskan hubungan dengan sang ayah.

Ada Banyak Alasan

Ketika ditanya alasan kenapa tidak mau hadir, ayah Ella menyebutkan banyak alasan. Mulai dari lokasi resepsi yang jarak tempuhnya tiga jam itu terlalu jauh baginya, akomodasi yang tidak memadai, hingga banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di sepanjang jalan menuju lokasi resepsi tersebut.

Pada dasarnya hubungan Ella dan ayahnya tidak dekat. "Saat aku kecil, dia keras dan sulit didekati, dan seiring aku dewasa kami membicarakan buku, politik, dan sejarah, tapi menghindari hal-hal yang bersifat pribadi," kata Ella.

 

2 dari 2 halaman

Menikah tanpa Didampingi Ayah

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Awalnya ayah Ella bisa akrab dengan tunangannya dan keluarga tunangannya. Tapi Ella tak pernah menyangka ayahnya itu tak mau menghadiri upacara pernikahannya.

Ayah Ella juga menambahkan bahwa ia merasa gugup dan tertekan saat harus berada di dekat keluarga yang lain. "Aku hidup dengan kecemasan dan agorafobia ringan jadi aku bisa bersimpati pada orang-orang yang memilih tidak menghadiri acara-acara besar," ujar Ella. Ella cukup mengerti ayahnya dan tidak memaksa ayahnya untuk mengubah pikirannya.

Pada akhirnya di upacara pernikahan, Ella tak didampingi ayahnya saat melewati selasar. Dia berjalan sendiri menuju altar dan berusaha untuk tetap tersenyum. "Hari itu seperti kebanyakan hari pernikahan biasa berlalu samar-samar dengan sampanye dan obrolan-obrolan. Perencanaan berbulan-bulan untuk sesuatu yang tampaknya berakhir dalam sekedip mata," papar Ella.

Sekitar seminggu setelah hari pernikahan itu, Ella menemui ayahnya. Namun, hingga hari ini ia dan ayahnya tak pernah mengungkit persoalan ketidakhadiran sang ayah di hari pernikahannya itu.

Saat anak-anak Ella melihat foto pernikahan Ella dan bertanya di mana kakeknya (ayah Ella), Ella hanya menjawab, "Dia memilih untuk tidak datang," dan jawaban itu pun sudah cukup.

Ella masih merasa sedih atas ketidakhadiran ayahnya di hari bahagianya itu. "Aku tahu banyak orang yang tidak bisa mendapatkan kehadiran salah satu atau kedua orangtuanya di momen-momen penting hidup mereka tapi kuharap situasi ini bisa lebih terbuka, lebih jujur, dan lebih jelas. Aku merasa sedih juga kepada anak-anakku. Aku memperkirakan saat mereka besar dan menjalin hubungan mereka sendiri, mereka akan lebih penasaran dengan situasi ini. Aku hanya berharap jawabanku bisa cukup meyakinkan," pungkasnya.

Adakah Sahabat Fimela yang memiliki pengalaman sama atau mirip dengan Ella ini? Karena hubungan yang kurang baik atau kurang terbuka dengan ayah sendiri, sampai ia memutuskan untuk tidak menghadiri momen penting dalam hidup kita?

#ChangeMaker