Fimela.com, Jakarta Dunia kembali berduka. Kali ini, sosok ikonis Hakim Agung Amerika Serikat Ruth Bader Ginsburg tutup usia pada Jumat (19/9/2020) yang lalu di usianaya yang menginjak 87 tahun.
Ketua Mahkamah Agung, John Roberts juga memberikan pernyataan kehilangan yang mendalam, "Bangsa Kita telah kehilangan ahli hukum yang memiliki reputasi bersejarah,"Sosok Ruth dikenal tegas dan tak kenal lelah, ia adalah pejuang keadilan yang sesungguhnya.
Kepergiannya diakibatkan oleh sakit yang dideritanya. Ruth Gincburg diketahui mengidap kanker dan telah menjalan kemoterapai sejak awal tahun.
Lahir dari keluarga sederhana
Melihat sosoknya, ternyata ia lahir dari keluarga sederhana pada 15 Maret 1933 di Brooklyn, New York. Ibunya adalah profil yang sangat berpengaruh dalama kehidupannya. Dilanasir dari People.com, sang ibu mengajarkan nilai dan makna kemerdekaan dan pentingnya sebuah pendidikan.
Dalam bidang pendidikan, Ginsburg adalah sosok berprestasi. Ia adalah sarjana di bidang ilmu pemerintahan dari Cornell Unversity pada tahun 1954. Lalu ia meneruskan pendidikannya ke Harvard Law School dan merupakan 9 siswi perempuan dari 500 peserta lainnya yang didominasi laki-laki.
Mengalami diskriminasi gender
Ia adalah sosok yang mengalami diskriminasai gender. Bahkan ia mengaku jika tidak ada firma hukum di seluruh New York yang mempekerjakannya. Selain karena perempuan, ia adalah seorng ibu dan penganut Yahudi.
Perjalanan kariernya sangat panjang dan penuh perjuangan, bahkan ia juga sempat mengajar di Columbia Law School dan menjadi profesor tetap di sana.
Di tahun 1971, ia juga berhasil membatalkan undang-undang diskriminasi berbasis gender. Ia juga menangani rangkaian kasus diskriminasi gender, dan memenangkan sejumlah kasus.
Menjadi Mahkamah Agung
Di Tahun 1980, ia ditunjuk oleh Presden Carter sebagai hakim di Pengadilan Banding AS untuk Columbia. Hingga pada tahun 1993, ia diangkat oleh Presiden Clinton dan ditunjuk untuk mengisi kursi sebagai hakim, menggantikan Hakim Byron White,
Dalam sejarah, Ginsburg adalah perempuan kedua yang pernah menjadi Hakim Agung setelah Sandra O'Connor yang menjabat di tahun 1981. Bahkan perjuangannya berhasil dikisahkan dalam film berjudul "On the Basis of Sex"