Fimela.com, Jakarta Nama Marissa Hutabarat kini semakin diperbincangkan warganet di media sosial setelah memenangkan jabatan publik di Amerika Serikat. Marissa Hutabarat terpilih sebagai hakim perempuan keturunan Indonesia di New Orleans, Amerika Serikat.
Marissa Hutabarat mengalahkan penantangnya Sara Lewis dalam pemungutan suara yang dilakukan pada Agustus lalu. Kemenangan ini menjadikan Marissa Hutabarat menduduki jabatan hakim di pengadilan perdata (First City Court) kota New Orleans, Louisiana.
Marissa Hutabarat merupakan keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Amerika. Ayahnya merupakan orang Indonesia, sementara sang Ibu merupakan orang Thailand. Meski belum pernah tinggal di Indonesia, ia mengaku nilai-nilai budaya Indonesia yang menekankan pentingnya peran keluarga ditanamkan sejak ia masih kecil.
"Terima kasih banyak telah menempatkan kepercayaan dan keyakinan Anda pada saya. Saya berkomitmen untuk menjadi Hakim rakyat dan akan mendengarkan orang-orang dari semua lapisan masyarakat yang datang ke pengadilan dengan belas kasih, martabat, dan rasa hormat," ucap Marissa seperti tertuang dalam akun Facebook @marissaforjudge tertanggal 17 Agustus.
What's On Fimela
powered by
Profil Marissa Hutabarat
Sebelum pemungutan suara, Marissa Hutabarat merupakan calon hakim yang didukung oleh Partai Demokrat. Ia menggandeng calon Presiden yang diusung Parta Demokrat, Joe Biden untuk meraih suara warga New Orleans.
Melansir dari laman kampanyenya, Marissa merupakan lulusan Fakultas Hukum Loyola University New Orleans pada 2010. Ia menjadi pengacara di Glago Williams, LLC dengan spesialisasi kasus-kasus litigasi sipil, termasuk kasus seperti kecelakaan mobil, malpraktik medis, dan perselisihan asuransi.
Selain itu, Marissa turut aktif dalam aktivitas pelayanan masyarakat. Salah satunya menjalankan misi pemberdayaan masyarakat untuk membangun masa depan yang aman dan sehat melalui layanan pencegahan, perawatan, dan dukungan pemulihan yang menumbuhkan ketahanan dan kesejahteraan dengan bertugas di Dewan Penyalahgunaan Alkohol dan Narkoba untuk Greater New Orleans (CADA).
Ia pun aktif di Orchid Society yang merupakan jaringan profesional perempuan muda yang berperan sebagai teladan positif bagi gadis-gadis muda di wilayah metropolitan New Orleans melalui bimbingan, pelayanan masyarakata, dan program penyadaran sosial.
Marissa pun juga merupakan seorang penasihat hukum untuk The First 72+, sebuah organisasi yang membayangkan penghentian siklus penahanan dengan memanfaatkan pendidikan, perumahan yang aman, pekerjaan yang stabil, layanan kesehatan, dan keterlibatan masyarakat untuk mendorong keberlanjuan dan kemandirian diri.
Simak video berikut ini
#changemaker