Kisah Haru, Seorang Anak Sembuh dari Penyakit Sel Sabit dengan Melakukan Transplantasi

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 18 Sep 2020, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Sel sabit merupakan jenis anemia yang diakibatkan kelainan geneitak di mana bentuk dari sel darah merah tidak normal, yang mengakibatkan pebuluh darah kekurangan pasokan darah sehat dan oksigen yang disebarkan ke seluruh tubuh.

Kondisi ini biasanya dapat terlihat masa kanak-kanak. Bagi anak yang mengalami kondisi ini mereka memiliki daya tahan tubuh yang sangat rentan. Sehingga membuatnya harus mendapatkan beberapa jenis vaksin untuk mencegah terserang virus. Penyakit ini dapat disebembuhkan dengan melakukan transplantasi sel induk ke tubuh penderitanya. Seperti yang dialmi anak 12 tahun ini yang sembuh dari penyakit sel sabit setelah melakukan transplantasi sel induk ke tubuhnya.

Melansir dari people.com (18/9), seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari Indiana mendapatkan kesempatan hidup baru setelah taransplantasi sel induk menyembuhkan kelainan darahnya. Sejak lahir, Elliot Preddie telah berjuang dengan penyakit sel sabit, sekelompok kelainan darah bawaan yang menyebabkan kekurang sel darah merah yang sehat.

Kondisi tesebut dapat menyebabkan infeksi, nyeri, pertumbuhan lambat dan masalah penglihatan, yang menyebabkan Elliot melewatkan aktivitas yang dinikmati anak-anak lain seusianya.  Ketika masih mudah, Elliot sering melakukan olahraga seperti bisbol dan sepak bola. Tetapi setelah menerima transplantasu sel induk di Riley Hospital for Children di Indiana University Health, dokter sekarang mengatakan bahwa Elliot bebas dari penyakit tersebut.

2 dari 3 halaman

Dinyatakan Sembuh dari Penyakit, Ibu Terharu

Ilustrasi/copyrightshutterstock/Rido

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit, transplantasi sumsum tulan dan sel induk adalah satu-satunya obat untuk penyakit sel sabit. Tetapi prosedur ini memiliki risiko dan dapat menimbulkan efek samping yang serius. Bahkan bisa mengakibatkan kematian. Elliot menerima transplantasi sel induk dari sepupu dewasa, meskipun rumah sakit mencatat bahwa donor terbaik adalah dari saudara kandung. Namun, adik laki-laki Elliot Carter juga telah didiagnosis dengan penyakit yang sama.

Dr. Seethal Jacob, direktur Program Sel Sabit di Riley, mengatakan para dokter menjadi khawatir terhadap kondisi Elliot yang pada akhirnya akan selalu melakukan transfusi darah dan itulah mengapa keputusan baginya menerima transplantasi sel punca dibuat. Dokter merekomendasikan transplantasi karena ia tahu bahwa tanpanya Elliot akan membutuhkan transfusi darah selama sisa hidupnya.

Menurut CDC, penyakit sel sabit memengaruhi 90.00 hingga 100.00 orang di Amerika Serikat. Tetapi kelainan ini sebagian besar memengaruhi orang kulit hitam atau Afrika Amerika, terjadi pada satu dari setiap 500 kelahiran. Ini juga memengaruhi satu dari 36.000 kelahiran Hispanik-Amerika.

3 dari 3 halaman