Fimela.com, Jakarta Masker menjadi elemen penting yang wajib digunakan selama pandemi virus corona melanda. Jenis maskerpun kian beragam, mulai dari masker medis, masker N95, masker kain 3 lapis, dan ada juga masker scuba, yang kini hadir dengan ragam motif dan warna.
Jenis masker yang ada memiliki kapasitas tersendiri dalam menyaring partikel. Ternyata, masker scuba tidak efektif menangkal virus corona Covid-19. Hal ini dinyatakan oleh Juru Bicara Satuan Penanganan Covid-19, seperti yang dikutip dari Liputan6.com.
Masker scuba atau buff ini adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus dan tidak bisa menyaring lebih besar," kata Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9/2020).
Menurut dia, masker scuba juga mudah untuk ditarik ke bawah sampai dagu, sehingga masker menjadi tidak berfungsi. Wiku meminta masyarakat menggunakan masker yang berkulalitas untuk mencegah penularan virus corona.
What's On Fimela
powered by
Menggunakan masker berkualitas
"Gunakanlah masker dengan cara yang tepat untuk bisa melindungi, menutup area atau hidung sampai dengan mulut dan dagu," ucapnya.
Dia mengatakan, masyarakat dapat menggunakan masker bedah atau masker kain. Wiku mengingatkan agar memakai masker kain dan bedah yang berbahan katun dan berlapis tiga karena memiliki kemampuan baik dalam menyaring virus.
"Masker kain yang bagus adalah yang berbahan katun dan berlapis tiga. Mengapa hal itu penting, karena kemampuan filtrasi atau menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak," jelas Wiku.
Kini, PT Kereta Commuter Indonesia melaui akun resminya juga sudah melarang penggunaaan masker scuba dan buff. Masker ini dinilai terlalu tipis yang hanya abisa menyaring partikel sekitar 0-5% saja.