Fimela.com, Jakarta Ada yang bilang uang bukan segalanya. Hanya saja uang tetaplah kita butuhkan dalam kehidupan. Mengatur keuangan, membuat rencana keuangan untuk jangka waktu tertentu, mewujudkan impian melalui perencanaan finansial yang baik, rencana investasi dan membeli rumah, hingga pengalaman terkait memberi utang atau berutang pasti pernah kita alami. Banyak aspek dalam kehidupan kita yang sangat erat kaitannya dengan uang. Nah, dalam Lomba Share Your Stories September 2020: Aku dan Uang ini Sahabat Fimela semua bisa berbagi tulisan terkait pengalaman, cerita pribadi, kisah, atau sudut pandang terkait uang. Seperti tulisan berikut ini.
***
Oleh: Nanik Prasasti
Tema yang cukup syahdu untuk dibahas pada edisi Fimela September 2020 ini, yaitu “Aku dan Uang”. Saya katakan syahdu karena kebanyakan tulisan menjadi ajang curhat masa sulit pandemi seperti saat ini, begitu pun tulisan ini.
Berawal dari mengenal dunia perantauan sejak kuliah di tahun 2008. Memang bukan berasal dari keluarga kaya raya, jadi saat itu saya harus memikirkan bagaimana uang cukup untuk satu bulan. Meskipun pada akhirnya pengajuan beasiswa di semester kedua dan seterusnya disetujui dan kiriman dari orang tua juga tetap ada, entah kenapa uang selalu habis dan terasa kurang.
Apabila dievaluasi seharusnya dengan kiriman bulanan dari keluarga serta beasiswa dan pendanaan lainnya saya bisa menabung atau paling tidak punya usaha kecil-kecilan, tapi apalah daya saat itu memang sepertinya terbuai dengan kehidupan kota yang penuh kehedonan. Jangankan tabungan, uang di dompet saja rasanya selalu habis meskipun di isi beberapa kali, walaupun tentunya tidak semua dibuat hedon melainkan untuk kebutuhan kuliah juga, sih.
Pencatatan Anggaran Harian
Berkaca dari hal di atas, sejak menikah saya selalu mencatat pengeluaran sehari-hari, apalagi di tambah pekerjaan suami yang freelance jadi harus benar-benar paham akan pemasukan serta pengeluaran. Seperti halnya nasihat bijak, jika seseorang itu pemasukannya tidak tetap maka pengeluaran harus tetap, dong. Itulah prinsip yang saya pegang erat.
Dengan mencatat pengeluaran sehari-hari anggaran yang tidak seharusnya melambung tinggi bisa di tekan seminimal mungkin, sehingga dalam kurun waktu 3 tahun keluarga kecil kami bisa membayar uang muka untuk sebuah rumah mungil dengan gaji saya UMR serta penghasilan suami yang naik turun. Jadi, pencatatan anggaran sehari-hari sangat penting untuk dilakukan.
Seratus Ribu Saja, loh!
Nah, di sini untuk penekanan selanjutnya bukan pada anggaran pengeluaran keseharian tetapi pada tabungan dan dana darurat yang baru saya jalankan baru 2 tahun yang lalu dengan berbekal belajar keuangan secara otodidak, tetapi pengatuhnya selama pendemi ini mungkin bisa dijadikan pelajaran untuk pembaca yang lain.
Setelah melakukan pembayaran uang muka, setahun kemudian saya memutuskan untuk memiliki tabungan rencana dan dana darurat menggunakan salah satu fasilitas bank. Jadi, setiap tanggal tertentu akan dilakukan auto debet oleh pihak bank, besarannya semampunya saya dong, Rp100 ribu untuk tabungan rencana dengan jangka waktu 2 tahun dan Rp200 ribu untuk dana darurat jangka waktu 1 tahun yang kemudian saya perpanjang menjadi 2 tahun karena memang belum diperlukan pada saat tahun pertama.
Cairkan di Saat yang Tepat
Hikmahnya saya melakukan tabungan kecil di atas adalah saat proses pencairan dana bertepatan dengan adanya pandemi Covid-19 menyerang seluruh dunia serta melumpuhkan berbagai elemen pekerjaan termasuk bidang saya dan suami. Bersyukur tabungan dan dana darurat cair pada tempo yang pas. Karena sudah mendapat buah dari hal kecil yang sudah saya lakukan, mulai bulan pencairan tabungan rencana saya membuka kembali tabungan rencana dengan nominal yang sama tapi berbeda jangka waktu. Satu rekening tabungan rencana nominal Rp100 ribu kurun waktu 2 tahun sedangkan yang lainnya kurun waktu 5 tahun. Untuk dana darurat masih berlanjut saya perpanjang kembali.
Untuk kalian yang masih bingung bagaimana memulainya, mulai saja dengan nominal kecil yang sudah saya sebutkan di atas, efeknya luar biasa untuk ke depannya. Coba yuk !
#ChangeMaker