Fimela.com, Jakarta Selain bercerita tentang usahanya merintis usaha Kebab Turki Baba Rafi, Nilamsari juga membagikan kisah tentang pengalaman hidupnya yang tak terlupakan selama 3 tahun. Tahun 2017 menjadi tahun yang paling berat bagi Nilamsari.
Di tahun tersebut, dirinya harus berangkat ke US untuk mengikuti sebuah seminar kepemimpinan, di saat sang ibu sakit leukimia dan dirinya sendiri sedang menjalani proses perceraian dengan suami pertama. Nilam menceritakan betapa saat itu dirinya seperti sedang berada di pinggir jurang.
"Saat itu, hidup saya sedang tidak baik-baik saja, seperti berada di pinggir jurang. Saya sedang proses divorce, mama sakit leukimia, dan saya harus cut off karyawan sebanyak 350 orang."
Saat proses divorce dengan suami pertamanya, Nilamsari juga sedang berjuang membagi perusahaan menjadi 2. Di momen itu, Nilam harus berurusan dengan polisi, pengacara, dan pihak KPAI, karena dirinya juga mengalami kekerasan.
Tentu bukan sesuatu yang mudah untuk menghadapi semuanya secara bersamaan. Momen bangkitnya Nilam adalah ketika dirinya berada di US dan di saat yang bersamaan, semua orang yang ditemuinya di sana juga sedang mengalami masa-masa yang buruk.
"Ternyata, 16 teman yang saya temui di sana dari berbagai negara juga sedang dalam keadaan yang sama, bimbang. Di sana, kita jadi sama-sama mencari apa arti hidup ini, apa kita sudah memberi manfaat, dan apakah kita bahagia. Kita jadi mengakses semua aspek dalam hidup," cerita Nilamsari.
Nilamsari menemukan support system terbaiknya
Melewati 3 tahun yang tidak mudah membuat Nilam menyadari bahwa dirinya yang dulu adalah pribadi yang naif. Dulu, Nilam selalu berpikir bahwa dunia itu indah dan semua hal akan baik-baik saja.
"Sekarang saya lebih logis."
Mengalami kekerasan dalam hidup membuat Nilam benar-benar mempertanyakan siapa dirinya, sampai di titik ia merasa tidak pantas untuk hidup, dan berpikiran untuk bunuh diri. Saat itu, Nilam sempat tidak percaya diri untuk bertemu dengan siapapun, hingga kehilangan berat badan sampai 15kg.
"Bukan hanya kekerasan, saat itu juga banyak isu pengkhianatan, yang tidak hanya dari dalam, tapi juga dari luar. Tiga tahun kemarin itu benar-benar seperti cobaan yang nggak ada habisnya. Saya sempat marah sama Tuhan."
Beruntungnya Nilam kemudian dipertemukan dengan pria yang menjadi suaminya saat ini. Bagi Nilam, memiliki support system yang baik adalah hal penting dalam hidup.
"Dia benar-benar adalah orang yang baik. Saya punya keluarga yang luar biasa. Waktu saya menikah, saya minta 3 hal sama suami saya, you have to treat me right, you have to be loyal, dan we have to work this as a partner."
Doa Nilam dijawab. Dengan support system yang luar biasa, baik di kantor, maupun di rumah, Nilam bisa bangkit dari keterpurukannya.
Untuk sukses, seseorang harus bahagia dengan dirinya sendiri
"Perempuan sukses itu yang happy sama dirinya sendiri. Dan untuk menjadi happy itu nggak mudah, untuk mencari tahu apa kita fulfill terhadap pencapaian kita itu nggak mudah."
Bagi Nilam, sosok sukses itu adalah mereka yang bahagia dengan diri mereka sendiri. Tidak hanya itu, bahagia bagi Nilamsari adalah jika seseorang sudah memiliki pencapaian, sehingga ia dapat dikenal orang sebagai dirinya sendiri.
Di akhir wawancaranya dengan Tim FIMELA, Nilam memberikan tips dan triknya untuk memulai sesuatu dalam hidup, tidak hanya bisnis, namun apapun.
"Just do it, nggak usah terlalu banyak planning, karena nanti di depan pasti akan banyak tantangan."
Kedua, Nilam menegaskan bahwa seseorang harus memahami dirinya terlebih dahulu. Tanpa merasa harus mengikuti market, Nilam menegaskan bahwa untuk memulai sesuatu, jadilah versi terbaik dari diri sendiri.
"Terakhir, jangan merasa rendah diri, karena setiap pribadi itu unik dan berbeda. Ada 2 hal penting yang bisa menyelamatkan kita, prinsip dan selalu dahulukan adab, daripada ilmu," tutup Nilamsari.
Perjalanan panjang Nilamsari untuk membesarkan Kebab Turki Baba Rafi yang tak banyak diketahui orang tentu dapat menjadi inspirasi bagi kamu, kan, Sahabat FIMELA. Bagaimana menurutmu?
#ChangeMaker