Fimela.com, Jakarta Isu lingkungan jadi masalah yang dihadapi di seluruh dunia. Indonesia sendiri sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan tentang program-program ramah lingkungan yang bisa dijalani. Hingga kini, sampah plastik menjadi masalah utama yang mampu mencemari dan merusak bumi.
Pada ulang tahun pertamanya, KISAKU meluncurkan program Sustainability. Bergerak di bidang industri F&B, tentu sampah plastik yang disumbangkan juga cukup besar. Oleh sebab itu, program ini mengajak para konsumen agar bisa membawa tumblr sendiri sehingga bisa mendapatkan benefit berupa diskon 10% dan juga mulai menggunakan gelas plastik tanpa sedotan, serta berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan, sebagai langkah kecil dengan dampak nyata di kemudian hari.
Program ramah lingkungan
Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administratif Jakarta Selatan menyatakan bahwa tanpa adanya pemilahan sampah yang benar, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan penuh dalam jangka waktu maksimal dua tahun. Untuk itu pemilahan sampah penting dilakukan, agar sampah daur ulang dapat dimanfaatkan kembali oleh pihak ketiga sehingga membantu mengurangi volume sampah di TPA.
Ada empat komponen yang dapat didaur ulang, yaitu kertas, plastik, besi dan logam, serta kaca. Data dari Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan menyebutkan bahwa selama Januari - September 2020, sampah kertas menempati urutan pertama sejumlah 106.491 kg, sementara urutan kedua ditempati sampah plastik dengan jumlah 61.075 kg. Selanjutnya urutan ketiga ditempati oleh sampah besi dan logam sejumlah 12.948 kg, dan kaca di urutan keempat dengan jumlah 10.139 kg.
Namun selama pandemi ada penurunan jumlah sampah daur ulang, terutama sampah kertas (menurun hingga 45%) dan sampah plastik (menurun 42%)[1]. Penurunan ini disebabkan oleh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga mengurangi waktu operasional mal dan pasar yang merupakan area penghasil sampah terbesar.
"KISAKU Sustainability Program hanyalah langkah kecil untuk lingkungan yang lebih baik, apalagi kami juga sadar bahwa bisnis ini sulit untuk 100% menghapus penggunaan bahan plastik. Oleh karenanya kami memutuskan berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan dalam Program Daur Ulang KISAKU, agar sampah yang masih kami hasilkan bisa diolah secara lebih baik," kata Catherine Halim, Co-founder dan Managing Partner KISAKU.
Mengembalikan produk daur ulang
Melalui program ini, KISAKU akan mengajak pelanggan untuk mengembalikan produk daur ulang yang terdiri dari botol air minum kemasan, botol KISAKU (160ml, 250ml, dan 1 liter), serta gelas plastik. Tiap pelanggan yang mengembalikan satu produk daur ulang akan mendapat satu stempel di kartu Program Daur Ulang KISAKU. Setelah mengumpulkan 10 stempel, pelanggan dapat menukarkannya dengan satu buah minuman Iced/Hot Black, Iced/Hot Latte, Iced/Hot Kampoeng Latte, Iced/Hot Pandan Latte, Iced/Hot Chocolate, dan Iced/Hot Mocha. Nantinya tiap produk daur ulang yang berhasil dikumpulkan oleh KISAKU akan dikirimkan ke Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan, untuk diolah lebih lanjut dengan bekerjasama bersama pihak ketiga.
Ellen De Wilde, Ketua Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan mengatakan," Saya menyambut baik kepedulian setiap perusahaan untuk membantu menjaga lingkungan, dengan bergabung bersama kami dalam memaksimalkan program daur ulang plastik, kertas, besi dan logam, serta kaca. Kami juga berharap bahwa inisiatif yang telah dilakukan oleh KISAKU dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga secara bersama kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik."
#ChangeMaker