4 Informasi Penting Risiko Rotavirus Mematikan pada Anak

Anisha Saktian Putri diperbarui 14 Sep 2020, 19:30 WIB

ringkasan

  • Rotavirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan diare
  • Infeksi rotavirus biasanya dimulai dalam dua hari setelah terpapar virus. Gejala awal dariinfeksi Rotavirus adalah demam

Fimela.com, Jakarta Apakah para orang tua pernah mendengar tentang Rotavirus? Jika ya, apa saja yang diketahui tentang Rotavirus?

Sebagian besar mungkin akan menjawab diare, karena gejala ini merupakan gejala yang paling umum dialami Si Kecil yang terinfeksi Rotavirus. Namun, implikasi infeksi Rotavirus tidak hanya sekadar diare saja.

Nah, agar orangtua lebih memahami mengenai Rotavirus yang dapat membahayakan Si Kecil. Berikut fakta-fakta yang perlu diketahui menurut dr.Deliana Permatasari, Vaccine Medical Director - GlaxoSmithKline Indonesia.

1. Virus yang menular

Rotavirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan diare. Ini adalah penyebab paling umum diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, yang mengakibatkan lebih dari 215.000 kematian setiap tahunnya.

Penjelasan sederhananya, Rotavirus adalah virusnya, sedangkan diare adalah gejala yang disebabkan oleh virus ini.

Penularan Rotavirus melalui jalur fecal-oral, atau dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat. Penularan Rotavirus sangat mudah dan seringnya terjadi tanpa disadari, misalnya melalui kontaminasi air, makanan, minuman, dan benda- benda yang terkontaminasi di sekitar Parents dan Si Kecil.

Biasanya, terdapat 95 persen anak di seluruh dunia yang telah terinfeksi Rotavirus ketika mereka mencapai usia 5 tahun, dan sebagian besar infeksi pertama terjadi sebelum Si Kecil berusia 1 tahun.

2 dari 3 halaman

2. Gejala

Diare pada anak./Copyright shutterstock.com

Infeksi rotavirus biasanya dimulai dalam dua hari setelah terpapar virus. Gejala awal dariinfeksi Rotavirus adalah demam (40⁰C atau lebih tinggi) dan muntah, diikuti oleh diare cair selama tiga hingga delapan hari. Selain demam, diare cair dan muntah , gejala-gejala infeksi Rotavirus lainnya dapat berupa lesu, rewel, badannya terasa nyeri serta tanda-tanda dehidrasi.

Si Kecil yang terinfeksi Rotavirus berat dapat mengalami muntah dan mengalami diarehingga 20 kali sehari, sehingga berpotensi menyebabkan dehidrasi berat. 6 Untuk beberapabayi, gejalanya sangat berat sehingga mereka harus dirawat di rumah sakit.

3. Bisakah Rotavirus dicegah hanya dengan menjaga kebersihan atau sanitasi?

Pemberian ASI eksklusif, mencuci tangan, akses air bersih, sanitasi, dan kebersihan dapat membantu mencegah penyakit rotavirus, tetapi mungkin tidak cukup. Virus ini dapat bertahan hingga 2 bulan di luar tubuh manusia dan menyebar dari orang ke orang atau melalui permukaan yang terkontaminasi, termasuk mainan.

Disinfeksi kimia mungkin bisa menghambat penyebaran Rotavirus. Namun, Parents harus memperhatikan jenis atau kandungan disinfektan yang digunakan, dan permukaan apa saja yang bisa diberi disinfektan. Penggunaan disinfektan juga harus mempertimbangkan keamanannya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, kompatibilitas dengan permukaan yang akan didisinfeksi, kemudahan penyimpanan dan aplikasi, serta rentang kemampuannya membunuh kuman atau virus.

Kesimpulannya, meskipun menjaga kebersihan itu penting, menjaga sanitasi lingkungan saja mungkin tidak cukup untuk mencegah penyebaran dan penularan Rotavirus.

 
3 dari 3 halaman

4. Mencegah infeksi Rotavirus pada anak

Yuk, Kenali Pertolongan Pertama pada Anak Diare (VAKOBCHUK VIACHESLAV / shutterstock)

Sebagian besar kasus infeksi Rotavirus terjadi sebelum usia 1 tahun. Si Kecil dilahirkan dengan sistem kekebalan yang dapat melawan sebagian besar kuman, tetapi ada beberapa penyakit mematikan yang tidak bisa mereka tangani. Itu sebabnya mereka membutuhkan vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.

Sebuah survei menunjukkan bahwa 92% bayi yang dirawat di rumah sakit karena infeksi Rotavirus belum pernah divaksinasi dan kebanyakan orang tua tidak mengetahui tentang vaksinasi Rotavirus.

Dan perlu diketahui juga, ada batas usia untuk pemberian vaksin Rotavirus. Setelah melewati usia tersebut, Si Kecil mungkin tidak lagi memenuhi syarat untuk vaksinasi Rotavirus.

Vaksin Rotavirus diberikan secara oral, tidak disuntikkan, sehingga anak-anak tidak perlu takut menghadapi jarum suntik. Seperti pemberian vaksin lain, disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan profesional untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kapan waktu yang tepat untuk memberikan vaksin Rotavirus, jenis vaksin, dosis,dan tata cara pemberian vaksin, serta informasi lainnya mengenai vaksin Rotavirus.

 

#Changemaker