Fimela.com, Jakarta Terkadang para orangtua ingin kembali pada kesederhanaan amukan balita. Namun seiring pertumbuhan mereka tentu dibarengi dengan perkembangan perasaannya.
Beranjak remaja mereka akan mengalami pubertas, drama persahabatan, belum lagi anak-anak yang mati-matian berusaha menjadi orang dewasa. Bisa jadi mereka bisa mengalami segala macam emosi dalam satu hari.
Sudah menjadi tugas orangtua untuk mengajarkan mereka mengenali respons emosional untuk kemudian mengekspresikan perasaan tersebut dengan tepat. Mengembangkan keterampilan di bidang ini akan membantu anak berhubungan lebih baik dengan orang lain, mengelola perilakunya, dan mengatasi berbagai situasi.
Ini juga bisa menjadi keuntungan bagi hubungan orangtua-anak. Sebabanak tumbuh dalam kapasitasnya untuk menjelaskan kekecewaan atau frustasi dengan kata-kata daripada bertingkah laku.
Well, orangtua tidak bisa melindungi anak-anak dari pasang surut kehidupan. Namun mereka bisa mendampingi anak-anak untuk melewati pengalaman emosionalnya dengan baik untuk menumbuhkan karakter serta meningkatkan kualitas kehidupan.
Melansir dari imom.com, berikut 6 langkah mengendalikan emosi anak yang bisa dicoba;
1. Label perasaan
Untuk anak yang lebih kecil, berikan label yang menamakan perasaan dasar seperti marah, sedih, dan bahagia. Saat anak tumbuh, istilah-istilah itu akan menjadi lebih spesifik dan halus, seperti kecewa atau cemas. Mengidentifikasi dan menyebutkan perasaan sangat penting untuk mempelajari cara mengatasinya.
2. Temukan pemicunya
Bantu anak untuk mengidentifikasikan kembali apa yang menyebabkan perasaannya seperti ini. Mungkin saat orangtua berkata "Tidak" pada sesuatu yang dia minta untuk dilakukan atau sesuatu yang dia minta untuk dilakukan oleh saudara atau teman.
3. Tegaskan hak untuk membicarakannya
Beri tahu anak jika setiap orang terkadang merasakan emosi ini dan ada cara yang benar dan salah untuk mengekspresikannya. Biarkan mereka tahu jika orangtua mungkin tidak dapat membantu merasakan apa yang anak rasakan, namun mereka dapat dan harus mengatur bagaimana anak mengekspresikan perasaannya.
4. Ajarkan keterampilan khusus
Mungkin bermanfaat bagi anak untuk belajar melepaskan diri dari suatu situasi atau meluangkan waktu untuk berpikir sebelum merespons. Untuk anak yang lebih kecil, mungkin sesederhana menghidung sampai 10 sebelum bereaksi.
5. Jangan mencoba memperbaiki semuanya
Idenya adalah untuk membantu anak-anak belajar mengatasi masalah, bukan sekadar menghilangkan masalah. Mengapa? Karena seiring bertambahnya usia, orangtua semakin tidak dapat memanipulasi dunia di sekitar anak dan melindungi mereka dari krisis.
Mengasuh anak yang baik berarti melatih mereka untuk menangani apapun yang dihadapi dengan kedewasaan dan integritas emosional
6. Berikan dukungan emosional
Seringkali yang dibutuhkan anak-anak hanyalah pelukan dan pengakuan jika orangtua tahu bagaimana perasaan mereka. Selain itu beri tahu anak jika betapa bangganya orangtua saat melihat mereka menangani emosi dengan semakin dewasa dan bereaksi dengan tepat terhadap situasi sulit.
Simak Video Berikut
#ChangeMaker