Menurut Survei, Ini Bahayanya Punya Utang Kartu Kredit terhadap Kesehatan

Endah Wijayanti diperbarui 04 Sep 2020, 13:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki kartu kredit perlu disertai dengan komitmen yang kuat untuk menggunakannya dengan bijak. Jangan sampai malah utang kartu kredit mengacaukan segalanya. Bahkan permasalahan terkait kartu kredit bisa memengaruhi kondisi fisik dan mental kita.

Ada survei menarik terkait akibat memiliki utang kartu kredit. Melansir laman womanmagazine.com, berdasarkan sebuah survei oleh Credit Sesame, sebuah platform manajemen kesehatan finansial, kesehatan kredit yang buruk menyebabkan kesehatan fisik dan mental yang buruk. Survei yang dilakukan di Amerika Serikat ini menemukan bahwa partisipan mengalami masalah dengan utang kartu kredit karena pengeluaran harian seperti perawatan kesehatan (32%), perjalanan (29%), dan belanja (27%).

2 dari 2 halaman

Berdampak Buruk terhadap Kesehatan

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/rawpixel

Hasil survei tersebut mengklaim bahwa utang kartu kredit menyebabkan partisipan mengalami rasa malu dengan masalah keuangan. Hal ini kemudian dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, termasuk stres (82%), rasa malu (40%), rasa sedih (25%), dan 7% kasusnya bahkan menyebabkan putusnya hubungan.

Survei itu juga menemukan bahwa keputusan kredit yang buruk menjadi bagian normal dalam kehidupan, di samping kenyataan para pelanggan yang berjuang memiliki kredit yang sehat. Sepertiga partisipan belum membayar kartu kredit dalam waktu setahun lebih sementara 21% lainnya tidak bisa melunasinya.

Sepertiga partisipan juga mengungkapkan bahwa mereka menggunakan kartu kreditnya untuk berbelanja saat mabuk. Sementara 8% lainnya harus berutang karena pembelian yang terpengaruh. Hampir separuh responden mengaku berbelanja untuk menyenangkan diri sendiri dengan 20% di antaranya harus berutang karen hal itu.

Saatnya untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan kartu kredit, ya. Jangan sampai malau kita memiliki utang kartu kredit yang kemudian memicu berbagai masalah lain yang lebih parah.

#ChangeMaker