Fimela.com, Jakarta Angela Hatem berasal dari silsilah keluarga yang sangat besar. Ibunya memiliki 11 saudara dan sang ayah memiliki 7 saudara, sedangkan Angela sendiri adalah perempuan single, sekaligus anak tertua dari 5 bersaudara.
Berbeda dari ibunya, Angela pernah melakukan serangkaian tes dan mendapati dirinya tidak mudah untuk memiliki anak, selain karena faktor usianya yang saat ini memasuki 30 an. Ketika ditanya mengapa masih single, menikah sendiri tidak pernah menjadi tujuan hidup Angela, namun dirinya mulai menginginkan seorang anak di usia ke 35.
Kehidupannya sebagai seorang perempuan single tidak pernah mengganggu Angela. Keluarga dan teman-teman di sekitar sangat mendukungnya. Tak ada paksaan untuk segera menikah, bahkan pilihannya untuk menjadi perempuan single tak membuat orang lain usik.
Namun seiring bertambahnya waktu, keinginannya untuk memiliki anak kian menyita pikiran. Ia kerap merasakan keinginan yang begitu besar akan hal ini.
Usaha Angela untuk melahirkan anaknya sendiri
Ada dua pilihan yang dipertimbangkan oleh Angela, yaitu melakukan adopsi atau fertilisasi in vitro. Ketika dirinya memutuskan untuk mengandung sendiri anaknya, Angela menggunakan tabungan dan bekerja paruh waktu sebagai pengemudi Uber.
Yang tidak disiapkan oleh Angela adalah tes darah. Pemeriksaan darah Angela menunjukkan bahwa cadangan ovariumnya rendah.
Ini adalah istilah sains untuk tidak ada banyak telur yang ada di rahimnya. Namun, Angela terus mencoba, ia tidak berhenti begitu saja.
Angela menjalani 7 kali inseminasi. Inseminasi adalah metode paling tidak invasif dalam perawatan kesuburan dan walaupun tidak melelahkan secara fisik, namun cukup melelahkan secara emosional. Sampai, spesialis yang menangani Angela memberitahu bahwa peluang terbaik yang dimilikinya adalah melalui IVF yang mahal dan bukan jaminan.
Di usahanya yang terakhir, Angela mendapatkan hasil positif
Banyak orang yang awalnya sangat mendukung, kemudian merasa ragu. Rasanya menyakitkan bagi Angela untuk tidak dipercaya oleh orang-orang dan ia dibenci untuk dikasihani.
Kemudian, seperti sebuah keajaiban, di usahanya yang terakhir Angela mendapatkan hasil positif. Sekarang, sudah 4 tahun berlalu sejak pengalaman tersebut.
Jelas bukan pengalaman yang mudah, namun putra Angela pantas mendapatkan perjuangan tersebut, yang diliputi oleh rasa sakit, air mata, energi, dan materi. Bagaimana menurutmu?
#ChangeMaker