Seberapa Pentingkah Konsultasi dan Periksa Kehamilan? Berikut Jawaban Dokter

Anisha Saktian Putri diperbarui 07 Sep 2020, 20:00 WIB

ringkasan

  • Konsultasi membantu para ibu dalam menjalani masa kehamilan, bahkan memperlancar proses persalinan dan mengurangi risiko yang membahayakan
  • Melalui konsultasi obstetri dan ginekologi, para ibu akan lebih memahami kondisi kandungan danjaninnya sehingga tidak lagi gamang akan kebutuhan kehamilan.

Fimela.com, Jakarta World Health Organization (WHO) menganjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kandungan setidaknya 8 kali selama masa kehamilan.

Trimester pertama atau saat usia kandungan 12 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali, menginjak trimester kedua pemeriksaan dilakukan 2 kali saat usia kehamilan memasuki minggu ke 20 dan 26.

Kemudian, saat usia kehamilan masuk trimester ketiga,dilakukan pemeriksaan sebanyak 5 kali yakni ketika usia kehamilan menginjak minggu ke 30, 34, 36,38dan 40.

dr. Rinto Riantori, Sp.OG, dokter spesialis obstetri & ginekologi ZAP mengatakan konsultasi kehamilan penting untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan dan menurunkan risiko komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.

Konsultasi juga membantu para ibu dalam menjalani masa kehamilan, bahkan memperlancar proses persalinan dan mengurangi risiko yang membahayakan bagi ibu dan janin selama persalinan.

"Kalau periksa kandungankan kita bisa tahu keadaan bayi, apakah sungsang, apakah kekurangan atau kelebihan nutrisi. Misalnya mineral aau vitamin d kurang apa engga. Kalau sudah tahu kan enak apa yang harus dilakukan, jadi mengurangi risiko keguguran," ujarnya dalam acara ZAP.

Untuk periksaan kandungan, calon ibu bisa melakukan 4 jenis layanan obgin di ZAP, mulai dari konsultasi obstetri (kehamilan dan persalinan) danginekologi (reproduksi wanita), 2D ultrasonography (USG), 4D USG, dan transvaginal USG.

Melalui konsultasi obstetri dan ginekologi, para ibu akan lebih memahami kondisi kandungan danjaninnya sehingga tidak lagi gamang akan kebutuhan kehamilan.

Sebab, selama mengandung, adabanyak hal yang harus diperhatikan ibu seperti menjaga asupan nutrisi makanan, menghindari zat-zatyang berbahaya, dan melakukan aktivitas yang seimbang. Kebutuhan tersebut tentunya harusdisesuaikan dengan kondisi fisik atau riwayat penyakit ibu.

 
What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Dalam situasi Covid-19

ilustrasi perut hamil/Photo by Alicia Petresc on Unsplash

Dalam situasi pandemi virus corona atau Covid-19 seperti sekarang ini, tak dapat dipungkiri bahwakekhawatiran para ibu hamil meningkat.

Pandemi yang tak kunjung usai tak jarang membuat ibu cemas akan risiko penularan virus. Ruang gerak ibu hamil, juga menjadi kian terbatas. Banyak ibu yang terpaksa menunda pemeriksaan kehamilannya karena khawatir terpapar virus corona.

Untuk itu, dr. Rinto Riantori menyarakan agar calon ibu tetap mengikuti protokol kesehatan, konsumsi makanan bernutrisi, buat janji dengan dokter agar tak perlu menunggu dan mengurangi bertemu banyak orang.

"Hindari stres dan konsumsi makanan dapat meningkatkan imunitas calon ibu. Serta usahakan untuk membuat janji terlebih ketika konsultasi agar tidak perlu berada di luar lebih lama," tutupnya.

 

#Changemaker