Bermimpi ke Negeri Orang untuk Membangun Bumi Pertiwi

Endah Wijayanti diperbarui 02 Sep 2020, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.

***

Oleh: Arizka Zidha Aulia

Pernahkah kalian bermimpi? Setiap manusia tentunya tidak akan terlepas dari impian dan juga harapan. Begitu pula aku yang selalu mendambakan agar diriku ini mampu menginjakkan kaki untuk mengenyam pendidikan di negeri orang. Bayangkan saja, siapa yang tidak akan bangga ketika memakai pakaian wisuda tersenyum bahagia berpose di depan kamera sambil membawa gelar baru sebagai lulusan luar negeri? Membayangkannya saja sudah membuat bahagia apalagi jika itu akan menjadi realita dikehidupan nyata?

Sebagian waktu dalam keseharianku kuhabiskan untuk melihat adan mencari informasi yang sekiranya dapat kupersiapkan untuk dapat membantuku berkuliah ke luar negeri. Namun, semuanya lekas berubah ketika pagi itu aku bersepeda bersama adikku.

Melewati jalan di area persawahan sambil sesekali udara segar menyeruak ke dalam indera penciumanku. Hah... aku memutuskan untuk berhenti sejenak sambil menatap di sekeliling. Udara yang sejuk, gemericik air sungai yang menenangkan, persawahan yang hijau bak karpet, burung-burung yang sibuk berkicau sambil menari-nari, serta nampak pengunungan yang masih berkabut.

2 dari 2 halaman

Indahnya Negeriku

Ilustrasi/copyrightshutterstock/AnemStyle

Negeriku, sungguh indah pesona alammu. Apalagi yang kurang dari negeriku ini? Keindahan alam yang tak usah lagi dipertanyakan akan keelokannya, keberagaman yang mampu bersatu tanpa harus diseragamkan. Di negeri mana aku bisa mendapatkan ini semua. Ternyata, kemegahan bangunan di negeri orang telah membutakan mataku untuk menatap kemegahan alam Indonesiaku, tingginya bangunan-bangunan tinggi di negeri lain membuatku tak melihat gunung-gunung yang indah di negeri sendiri.

Keindahan yang kupandang hari ini tidak ada seberapa dari bumiku Indonesia. Keelokan paras ibu pertiwi hari ini meluluhkan impianku. Tetapi bukan berati impian itu hangus begitu saja. Namun, merombak niat dan tujuan awal itulah yang kulakukan. Jika dulu aku hanya bermimpi bersusah payah menempuh pendidikan ke luar negeri adalah jalan untuk mendapatkankan pekerjaan yang kudambakan sambil membayangkan memiliki gaji yang memanjakan. Semuanya lenyap tertelan oleh kabut pagi itu. 

Sekarang bukan lagi ambisi untuk memperkaya diri, tetapi ambisi untuk ikut berkontribusi membangun negeri ini. Akan sungguh memalukan jika aku hidup di atas tanah Indonesia, makan dari hasil bumi Indonesia, minum dari mata air Indonesia lalu kemudian ketika aku tumbuh dewasa aku pergi begitu saja untuk egoisme sendiri? Sebagian darah dan ragaku tercipta dan tumbuh dari Indonesia, lalu pantaskah jika pikiran dan jiwaku berada di negeri orang? Bukankah orang-orang asing keluar dari negara mereka sendiri untuk mengunjungi dan melihat keelokan ibu pertiwi?

Di atas tanah ibu pertiwiku ini aku berjanji, bila kini di atas pundakku ini terdapat sebuah tanggung jawab yang besar untuk memajukan bangsaku ini. Setidaknya sekembalinya aku nanti, aku bisa melakukan hal-hal yang sekiranya dapat memperbaiki kondisi ibu pertiwi saat ini. 

#ChangeMaker