The Sunrise of Java, Kota Banyuwangi yang Indah dan Kaya Budaya

Endah Wijayanti diperbarui 01 Sep 2020, 11:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.

***

Oleh: Linda Mustika Hartiwi 

Aku lahir di Banyuwangi, sebuah kota berjuluk “The Sunrise of Java” yang terletak di ujung paling timur pulau Jawa. Tanah kelahiran yang terkenal dengan tari Gandrung, kuliner atau tempat wisata alam dan wisata pantai yang indah. Sekilas aku akan bercerita tentang kesenian, kuliner dan tempat wisata yang ada di tanah kelahiranku yang membuatku bangga karenanya.

Tari Gandrung merupakan tarian tradisional yang menjadi icon Banyuwangi yang biasanya disuguhkan dalam acara hajatan atau acara seremonial. Tari Gandrung diangkat dalam sebuah festival bernama Festival Gandrung Sewu yang melibatkan ribuan penari yang menarik banyak wisatawan untuk datang berkunjung ke Banyuwangi.

Setelah kesenian tari Gandrung, ada beberapa kuliner Banyuwangi yang khas seperti rujak soto (perpaduan rujak dengan kuah soto dan daging), pecel rawon (nasi pecel yang disiram kuah rawon), nasi tempong (nasi hangat yang disajikan dengan pilihan lauk, lalapan dan sambal terasi yang pedas),  sego cawuk (nasi yang disajikan dengan kuah parutan kelapa muda dan jagung muda yang dibakar, timun, cabai serta asem) atau pecel pitik (kuliner dengan bahan dasar ayam kampung yang disuwir dan dilumuri dengan parutan kelapa berbumbu).

Selain tari Gandrung dan kuliner khas yang menjadi icon Banyuwangi, juga terdapat banyak tempat wisata alam dan wisata pantai yang tak kalah indah dengan tempat wisata di daerah lain yang tersebar di negeri Indonesia. Tempat wisata alam yang ada di Banyuwangi misalnya wisata Kawah Ijen (terdapat Blue Fire atau api biru yang muncul di malam hari), Taman Nasional Baluran, Desa Osing (memiliki warga yang masih mempertahankan adat istiadat asli Banyuwangi), pemandian Taman Suruh, Jawatan Benculuk (hutan kecil yang terdapat di kecamatan Benculuk), wisata mangrove Bedul, wisata Rowo Bayu (tempat wisata berupa rawa di desa Bayu), wisata air terjun Lider dan wisata alam lainnya yang menyajikan keelokan ciptaan Tuhan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Banyak Tempat Wisata Indah

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Sedangkan wisata pantai yang ada di Banyuwangi adalah pantai Pulau Merah (ada sebuah pulau di bibir pantai), pantai Plengkung (disebut-sebut menjadi destinasi surfing terbaik di dunia), pantai Teluk Hijau, pantai Teluk Biru, pantai Sukamade (juga disebut sebagai istana penyu karena banyak penyu di pantai ini), pantai Parang Kursi, pantai Mustika, pantai Grajagan, pantai Pulau Tabuhan (terdapat keindahan pemandangan bawah laut), pantai Boom (tempat sering diadakannya festival khas seperti tarian kolosal gandrung atau even musik), pantai Watu Dodol (terdapat batu besar di tengah jalan) dan masih banyak lagi wisata pantai yang indah.

Aku bangga dan bersyukur dilahirkan di kota kelahiran yang memiliki banyak destinasi wisata yang indah. Seringkali dalam sebuah kesempatan aku bersama keluarga pergi untuk mengunjungi tempat-tempat wisata dan menikmati kuliner yang ada di daerahku tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk bepergian wisata ke luar daerah.

Terlepas dari semua keindahan yang terdapat di tanah kelahiranku baik kesenian, kuliner atau tempat wisata, aku juga bangga menjadi bagian masyarakat Indonesia yang terkenal dengan budaya ramah dan santun dalam bertutur kata maupun bertingkah laku. Aku bersyukur dibesarkan serta dididik dalam lingkungan keluarga dengan pengajaran disiplin dan kasih sayang yang tulus.

Orangtuaku berasal dari suku Jawa yang merupakan salah satu suku yang ada di daerahku. Dari kecil aku diajarkan unggah ungguh dalam bahasa Jawa yang artinya sopan santun atau tata krama baik dalam tutur kata atau tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Jawa ada tingkatan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tingkatan bahasa tersebut adalah bahasa Jawa Ngoko, bahasa Jawa Krama dan bahasa Jawa Krama Inggil. Bahasa Jawa Ngoko merupakan tingkatan bahasa yang terendah yang biasanya digunakan oleh teman sebaya atau orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda. Bahasa Jawa Krama digunakan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua secara umur atau secara silsilahnya. Sedangkan bahasa Jawa Krama Inggil merupakan tingkatan bahasa Jawa yang paling tinggi atau paling halus yang digunakan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Contoh penggunaan tingkatan bahasa Jawa tersebut misalnya kata “kamu” dalam bahasa Indonesia yang bila menggunakan bahasa Jawa Ngoko akan diucapkan “kowe”, dalam bahasa Jawa Krama diucapkan “sampeyan” dan dalam bahasa Jawa Krama Inggil diucapkan “panjenengan”.

Tingkatan bahasa Jawa digunakan sebagai ungkapan rasa penghormatan kepada orang - orang yang lebih tua atau kepada orang yang seharusnya memang untuk dihormati. Misalnya orang tua yang harus dihormati oleh anaknya atau guru yang harus dihormati oleh muridnya. Sudah sepantasnya orang tua harus dihormati karena telah bersusah payah dalam mengasuh dan membesarkan anaknya. Demikian pula seorang guru yang seyogianya untuk dihormati oleh murid karena telah mengajarkan ilmu yang tidak didapatkan anak di rumah, yang bermanfaat bagi kehidupan seorang anak.

Pengajaran dari orangtuaku dalam menggunakan tingkatan bahasa Jawa telah mengajariku bagaimana harus menghormati dan menghargai kepada orang-orang di sekitarku yang berusia sebaya atau yang lebih tua daripada aku. Demikian pula dengan pengajaran oleh orang tuaku tentang tata krama tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari telah mengajariku untuk bisa menjaga sikap saat aku berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain di sekitarku.

Di bulan perayaan HUT ke-75 Republik Indonesia ini, ingin kuungkapkan rasa banggaku menjadi bagian dari anak bangsa dengan belajar dan terus belajar menjadi pribadi yang baik serta bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Selamat ulang tahun Indonesiaku. Tetaplah harum di mata dunia.

#ChangeMaker