Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.
***
Oleh: Nanik Prasasti
“Wah, keren nih bisa ke luar negeri.”
“Sudah sukses nih, bisa jalan-jalan ke negeri tetangga.”
Begitulah tanggapan teman-teman saya ketika saya posting sebuah foto di negeri tetangga. Seruan kagum terlontar dari mereka, padahal menurut saya biasa saja, hanya menang prestise belaka. Setelah dua kali pergi ke negeri tetangga justru saya jadi semakin yakin, Indonesia lebih hijau dan indah.
Negara tetangga yang saya kunjungi adalah Singapura yang dikenal sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang maju dari berbagai aspek. Negara ini memiliki 1.001 aturan yang harus ditaati oleh warganya maupun turis asing sehingga kebersihan dan ketertiban di sana berjalan karena aturan dan dendanya. Memang beda dengan Indonesia, denda dan hukum yang berlaku masih belum jelas sehingga banyak terjadi pelanggaran di sana-sini.
What's On Fimela
powered by
Lebih Cinta Indonesia
Melihat suasana dan orang di sekeliling membuat saya sadar, tidak ada senyum lebar dari penjual kaki lima atau sekedar tatapan ramah. Semua serba sibuk dan seolah diburu oleh waktu, kurang santai. Belum lagi ditambah dengan cuaca yang cukup panas untuk saya yang biasa tinggal di kota yang sejuk.
Selain keramahan yang kurang saya temukan di negara lain, saya juga tidak melihat pemandangan serba hijau, terlalu banyak gedung menjulang dan pantai yang panas. Apalagi ketika guide menjelaskan bahwa Negara Singapura membuat pulau buatan dari hasil membeli pasir dari negeri kita.
Satu lagi nih yang tidak saya temukan, kekayaan kuliner dengan harga terjangkau, sepertinya hanya Indonesia yang punya. Dengan uang Rp5000 bisa dapat mi pangsit atau nasi pecel kan? Di negara lain mana bisa.
#ChangeMaker