Fimela.com, Jakarta Pandemi Corona yang melanda dunia sangat berdampak pada sektor perekonomian. Di Indonesia sendiri, begitu banyak bisnis dan perusahaan yang terkena dampak pandemi ini, hingga akhirnya terpaksa harus tutup sementara atau bahkan selamanya. Di antara begitu banyaknya industri yang memegang kendali roda perekonomian Tanah Air, industri fashion merupakan salah satu bisnis yang terkena dampak terbesar.
Pandemi yang membuat semua orang berdiam diri di dalam rumah untuk memutus rantai penyebaran membuat bisnis retail mengalami banyak masalah. Hal ini membuat Farah Fauziah harus memutar otak untuk mencari mata pencaharian tambahan.
"Saya rasa bisnis retail adalah bisnis yang dampaknya paling berpengaruh, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Dampak pandemi Corona yang membuat semua orang untuk berdiam diri di dalam rumah untuk memutus rantai penyebaran, membuat bisnis retail mati suri. Menjadi hal yang biasa, mendengar cerita teman, atau bahkan memiliki pengalaman “kena potongan gaji”, hingga kena PHK," cerita Farah kepada Fimela.com.
Meski tidak mudah, Farah kemudian memberanikan diri untuk menjadi reseller Rip It, sebuah brand hand sanitizer berbentuk aerosol pertama di Indonesia. Farah menjadikan bisnis ini sebagai mata pencaharian tambahan. Menurutnya, bisnis ini paling dekat dengan latar belakangnya sehingga dia bisa menggabung ilmu-ilmu yang dia miliki untuk memulai bisnis baru ini.
"Menjadikan bisnis Rip It sebagai mata pencaharian tambahan, merupakan bisnis yang kami rasa paling dekat dengan latar belakang kami. Penggabungan ilmu strategi marketing, operasional, sales yang dijalankan, adalah ilmu yang sudah kami cicipi selama ini. Bedanya, kali ini kami memiliki tanggung jawab dengan bisnis ini, karena dampak dari untung dan ruginya langsung kami rasakan," jelasnya.
What's On Fimela
powered by
Bangun Kepercayaan Pelanggan
Meski memiliki peluang dan potensi besar, pandemi Corona mendorong begitu banyak brand untuk mengeluarkan produk hand sanitizer. Karena itu, sebagai produk hand sanitizer dengan aerosol pertama di Indonesia, Farah mengaku tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan penuh para pelanggan.
"Kendalanya adalah trust issue. Di tengah banyaknya hand sanitizer atau disinfektan yang sedang merebak di era pandemi ini, kami benar- benar memikirkan cara menyampaikan informasi yang tepat kepada masyarakat tentang produk ini." ungkapnya.
Demi mendapatkan kepercayaan tersebut, Farah berupaya menyampaikan informasi yang tepat dan lengkap kepada masyarakat. Mulai dari informasi tentang kualitas medical & food grade, video cara penggunaan, melampirkan FAQ sheetsm dan testimoni pelanggan. Farah berharap, cara ini dapat dimengerti dan diterima masyarakat, sehingga mereka dapat membedakan Rip It Aerosol Hand Sanitizer dengan hand sanitizer lainnya.
Rip It sendiri mengandung bahan-bahan yang aman dan efektif mematikan virus atau pun bakteri dalam waktu singkat, serta ramah lingkungan. Meskipun begitu, Rip It tidak lengket di tangan, sehingga nyaman untuk digunakan sesering mungkin.
Bukan hanya mendisinfektan tangan dan barang-barang yang kamu gunakan, Rip It juga berfungsi sebagai disinfektan udara, sehingga kamu bisa menyemprotkannya di ruangan.
#ChangeMaker