Seorang Fotografer Abadikan Hari Terakhir Bayi yang Mengalami Microcephaly

Karla Farhana diperbarui 28 Agu 2020, 11:00 WIB

ringkasan

  • Seorang fotografer Jennifer Ryals mendapatkan panggilan telepon untuk melakukan sebuah sesi lifestyle foto bayi 8 minggu yang baru saja keluar dari rumah sakit. Ryals ragu dan pada awalnya hendak menolak proyek tersebut.
  • Aiden mengidap microcephaly yang membuat kepalanya kecil.
  • Aiden meninggal sehari setelah pemotretan.

Fimela.com, Jakarta Seorang fotografer Jennifer Ryals mendapatkan panggilan telepon untuk melakukan sebuah sesi lifestyle foto bayi 8 minggu yang baru saja keluar dari rumah sakit. Ryals ragu dan pada awalnya hendak menolak proyek tersebut. 

"Saya tidak tahu dari mana harus memulainya. Saya tidak memotret bayi baru lahir. Bukan saya banget," katanya dalam sebuah esai yang dia tulis pada Love What Matters. 

Meski ragu pada awalnya, Ryals akhirnya memutuskan untuk melakukannya juga. Namun, dia tidak banyak bertanya mengenai keadaan bayi ini. Dia cuma tahu kalau bayi ini berusia 8 bulan, baru keluar dari rumah sakit, dan orangtuanya ingin memotret sang buah hatinya secepat mungkin. Pasalnya, menurut ibu dari bayi tersebut, mereka takut sang buah hati tidak memiliki banyak waktu. 

Ketika Ryals bertemu langsung dengan keluarga sang bayi, Aiden, dia cukup terkejut. Pasalnya, perempuan yang kerap menjadi wedding photographer ini baru mengetahui kalau Aiden mengalami sebuah penyakit langka yang disebut microcephalyKondisi ini membuat kepala Aiden tidak tumbuh normal, sementara otaknya pun memiliki ukuran yang sangat kecil. 

Para dokter yang menangani Aiden mengira Aiden akan lahir tanpa nyawa. Namun, Aiden yang cukup tangguh berhasil bertahan hingga 8 minggu meski kondisi kesehatannya cukup buruk. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Photoshoot yang Penuh Keajaiban

"(Aiden) sangat kecil. Sangat sempurna. Ketika sang ibu membawa Aiden ke dalam ruangan, mata saya langsung berkaca-kaca. Tapi mereka tidak menangis atau merasa malu dan ingin dikasihani. Itu murni kegembiraan," ungkap Ryals. 

Dia pun kemudian langsung menghampiri Aiden dan memberikan bayi mungil ini cinta bersama keluarganya. Proses photoshoot pun dimulai dan berjalan lancar. Namun pahit. Ryals melihat, Aiden bukan hanya sekadar bayi yang kuat tetapi juga sangat dicintai orang-orang terdekatnya. 

Sayangnya, orangtua Aiden memiliki alasan pahit untuk buru-buru melajukan sesi foto bersama Aiden. Pasalnya, mereka tidak tahu Aiden bisa bertahan berapa lama lagi. Sehari usai sesi foto dilakukan, Ryals mendapatkan kabar kalau Aiden meninggal dunia. 

"Tuhan berbicara kepada saya lewat cinta, kehidupan, rasa sakit, dan kesengsaraan orang lain, dan saya bersyukur Dia menggunakanku untuk membawa kebaikan dan kesembuhan (untuk semua orang). Saya melakukan apa yang saya lakukan karena setiap nyawa pantas untuk diabadikan. Ceritamu penting, dan pantas untuk dikenang," tutup Ryals. 

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut