Fimela.com, Jakarta Suatu hari saat berada di bandara ketika menunggu untuk pindai TSA seluruh tubuh, Melanie Bell ditanya oleh perempuan yang bertugas menjaga antrean. "Apa Anda sudah cukup umur untuk dipindai?" Karuan saja Melanie bingung. Pindai seluruh tubuh diwajibkan untuk semua orang yang berusia 12 tahun ke atas. Padahal saat itu Melanie sudah berusia 30 tahun. Tapi petugas malah menyangka ia belum berusia 12 tahun. Wah, kenapa bisa begitu ya?
"Aku selalu yang paling kecil dibandingkan teman-teman sebayaku," paparnya melalui tulisannya yang dipublikasikan di Huffpost. Sejak masih duduk di bangku sekolah, Melanie memang memiliki tubuh yang paling pendek. Seringkali usianya disangka dua hingga tiga tahun lebih muda dari yang sebenarnya. Saat sudah semakin dewasa pun, pertumbuhan Melanie tak secepat atau sebesar teman-teman seusianya.
Tak Memiliki Gangguan atau Masalah Kesehatan
"Sejauh yang kutahu, aku tak punya gangguan hormon pertumbuhan atau kondisi apa pun selain tubuhku yang kecil," jelas Melanie. Tapi dia memaparkan bahwa memang ada pengaruh genetik terkait bentuk tubuhnya. Seperti ibunya yang juga punya perawakan kecil, bahkan pernah dikira anak perempuan ayahnya.
Memiliki perawakan yang kecil membuat Melanie sering dikira jauh lebih muda dari usia aslinya. Tak jarang ia disangka masih remaja.
Ketika menempuh pendidikan S2, Melanie pergi konser Natal saudara laki-lakinya. Keluarganya baru saja pindah ke kota yang baru saat ia memulai kuliahnya, jadi guru-guru saudaranya tak mengenalnya. Ketika diperkenalkan ke guru-guru saudaranya itu, Melanie mendapat pertanyaan, "Apa kau mau masuk SMP tahun depan?" Padahal saat itu ia sedang kuliah untuk mendapat gelar master.
What's On Fimela
powered by
Kadang Muncul Rasa Tidak Nyaman
Tak bisa dipungkiri bahwa Melanie kadang merasa tidak nyaman saat orang-orang menyangka usianya masih remaja. Memang ada yang bilang dirinya beruntung karena punya wajah awet muda dan perawakan yang tampak muda. Hanya saja ketika ada orang yang menuduhnya mengalami masalah seperti gangguan makan, jelas hal itu membuatnya merasa tak nyaman. Dalam memilih baju atau pakaian pun menghadirkan dilema tersendiri. Namun, terlepas dari rasa kurang percaya diri dan tantangan yang ada, dia tak merasa ada yang salah dengan tubuhnya.
Melanie mengaku sudah cukup kebal menghadapi catcalls atau komentar-komentar bernada seksisme seperti, "Kapan kau akan punya anak? Jam biologismu sudah mau habis!" Kini, Melanie lebih fokus dalam usaha menjaga kebersihan, menjaga pola makan yang baik, dan olahraga rutin.
Memiliki wajah dan perawakan yang mungil kadang membuat kita disangka lebih muda dari usia kita yang sesungguhnya. Di satu sisi bisa menyenangkan dianggap awet muda. Tapi di sisi lain bisa cukup menjengkelkan ketika orang-orang mulai nyinyir atau ikut mengomentari kehidupan kita seenaknya. Kalau Sahabat Fimela sendiri, punya pengalaman yang mirip dengan Melanie inikah?
#ChangeMaker