Fimela.com, Jakarta Ilmu merupakan suatu hal yang paling berharga daripada harta. Ilmu tidak akan pernah hilang atau pun habis seperi layaknya harta. Tak memandang usia, kita bisa menimba ilmu kapan, dimana dan dengan siapa saja. Apakah Sahabat Fimela pernah melihat seseorang mempertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan tetapi mereka merasa lebih tua untuk sekolah? Banyak orang yang berusia di atas 35 tahun melihat bahwa usia menjadi hambatan mereka untuk melanjutkan pendidikan.
Tetapi beberapa orang mungkin telah melakukannya untuk membuktikan bahwa mereka tidak pernah terlalu tua untuk bersekolah dan mencari ilmu. Seperti berita baru-baru ini, seorang pria berusia 96 tahun lulus dari perguruan tinggi di Itali dan menjadi orang tertua pertama yang melakukannya.
Melansir dari people.com (27/8), seorang pria berusia 96 tahun yang baru saja lulus kuliah di Itali tidak hanya merayakan pencapaian pribadinya, tetapi juga menjadi momen bersejarah karena ia menjadi orang tertua di negara tersebut yang memperoleh gelar sarjana. Pada tanggal, 29 Juli 2020 yang lalu, Giuseppe Paterno lulus sebagai lulusan terbaik dari Universitas Palermo dengan gelar sarjana dan filsafat.
What's On Fimela
powered by
Mendapatkan Gelar Sarjana Ketika Usia Senja
Mantan pekerja kereta api ini, telah mengejar gelarnya selama tiga tahun terakhir dan dipuji oleh keluarganya dan staf universitas serta seluruh mahasiswa terutama yang berusia 70 tahun lebih muda darinya. Paterno berpikir, mungkin ia agak terlambat untuk mendapatkan gelar sarjana, tetapi ia dapat memotivasi dirinya sendiri untuk dapat melakukannya.
Berasal dari Sisilia, Paterno dibesarkan di keluarga yang kurang mampu dan hanya menerima sekolah dasar di masa kecilnya. Ia akhirnya bergabung dengan angkatan laut dan bertugas selama Perang Dunia II. Belakangan, Paterno mengejar karier di bidang perkertaapian, menikah dan mememiliki 2 anak.
Meskipun hidup dalam kemiskinan dan masa perang, Paterno selalu bersemangat untuk belajar dan melanjutkan pendidikannya. Pada usia 31 tahun, ia lulus dari sekolah menengah. Saat terdaftar di Universitas Palermo, Paterno mengatakan dia mengandalkan mesik ketika manual yang diberikan ibunya setelah pensiun dari perusahaan kereta api pada 1984. Dia juga menggunakan buku cetak sebagai pengganti Google untuk penelitian.
Pada bulan Maret, Paterno menghadapi tantangan lain ketika pandemi virus corona melanda Italia. Pihak kampus menghentikan kelas tatap muka dan memaksanya untuk belajar melalui konferensi video dari rumahnya di Palermo. Tetap saja, tekadnya untuk meraih gelar tidak pernah goyah. Kini, dengan gelar sarjana baru, Paterno mengatakan ingin terus belajar dan berharap bisa memperluas ilmunya.
Rencana Paterno untuk masa depan adalah mengabdikan diri untuk menulis, ia ingin meninjau kembal semua tulisan yang tidak sempat ia eksplorasi lebih jauh. baginya, pengetahuan itu seperti koper yang yang berisi harta karun.
Cek Video di Bawah Ini
#Changemaker