Fimela.com, Jakarta Stretch mark menjadi salah satu hal yang ditakutkan para ibu hamil saat mengandung. Sebab banyak sekali ibu hamil yang mengalaminya karena peregangan fisiolgis yang menyebabkan trauma pada jaringan konektif.
Stretch mark juga disebabkan perubahan kadar hormon estrogen yang tinggi. Dan akhirnya menyebabkan regangan garis-garis berwarna kemerahan di awal dan menjadi putih pucat setelahnya.
dr. Vita Siphara Sirait, Sp.DV pun menjelaskan sebuah hasil penelitian dalam Virtual Media Briefing 10 Tahun Bamed tentang efektivitas krim anti-stretch mark pada ibu hamil. Penelitian yang dilakukan di Prancis tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu ibu hamil yang sudah dan belum memiliki stretch mark.
"Jadi mereka diberikan krim anti stretch mark dengan kandungan centella dan vitamin E yang diaplikasikan dua hari sekali selama enam bulan. Lalu apakah ada peningkatan?" ujarnya.
What's On Fimela
powered by
Hasilnya Efektif
Setelah enam bulan, kelompok ibu hamil yang belum memiliki stretch mark meningkat hanya 5 persen karena kulit sudah mendapatkan moisturizer dan siap meregang. Sementara ibu hamil yang tidak memakai moisturizer memiliki peningkatan strech mark 33 persen.
"Karena kulit yang disiapkan mengalami peregangan ternyatan efektif mencegah strech mark," ujar dr Vita.
Simak video berikut
#ChangeMaker