Berkontribusi untuk Negeri Bisa Melalui Profesi yang Dipilih

Endah Wijayanti diperbarui 26 Agu 2020, 09:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.

***

Oleh: Basilius Pasman

Guru adalah tenaga pengajar yang secara langsung mendidik anak bangsa untuk melatih kemampuan akademik maupun non akademiknya. Banyak orang ingin menjadi guru. Alasannya sederhana yakni mengabdi untuk masyarakat sehingga dapat berperan langsung terhadap masa depan bangsa nantinya. Menjadi seorang guru juga merupakan pekerjaan mulia, sehingga kabanyakan orang bercita-cita menjadi guru begitupun denganku.

Aku bercita-cita menjadi guru karena ingin mengabdi untuk masyarakat langsung dan kepada negara juga. Aku berpikir dengan mengajar maka aku bisa membimbing dan mendidik anak bangsa untuk menjadi penerus di masa yang akan datang. Untuk mewujudkan cita-citaku tersebut maka aku berencana melanjutkan pendidikanku ke bangku perkuliahan dan memilih bidang perguruan nantinya.

Aku terlahir dari keluarga sederhana, sehabis sekolah aku mencari uang tambahan untuk ibu dengan mengamen di jalanan kota besar ini bersama kakakku dan teman- temannya. Aku dan kakakku mengamen sejak tingkat sekolah dasar, malu tentu tidak. Dampak positifku selama mengamen ialah aku banyak dimintai tolong orang yang tidak tahu membaca untuk membacakan tulisan di papan reklame, sehingga mau tidak mau aku harus berusaha tahu bacaannya walaupun aku juga sedang belajar membaca.

Di jalanan aku melihat langsung arti kekerasan dalam hidup, pelanggaran lalu lintas, ketidakpatuhan pengendara masalah umum lainnya. Belajar dari hal tersebut aku jadi tahu perbedaan orang lemah untuk melawan karna tak berkuasa dan yang semena-mena. Lulus SMA aku melanjutkan pendidikanku ke perguruan tinggi.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Kuliah Hukum

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Awalnya aku sangat yakin memilih bidang perguruan, namun ada teman kakakku yang menyaranku untuk masuk bidang hukum, tentu aku bersikeras menolak. Aku beralasan ingin mengabdi kepada masyarakat, namun teman kakakku itu memang pintar menjawab. Katanya tidak hanya guru yang bisa mengabdi kepada masyarakat namun lulusan hukum pun bisa, yakni dengan menjadi pembela orang lemah secara hukum negara saat mereka terlibat tindak kedzaliman orang kaya ataupun orang kuasa.

Jawaban yang diberikan tersebut berhasil membuatku ragu dengan pilihan awalku untuk menjadi guru, yang dikatakan teman kakakku sangat benar. Saat ini memang banyak orang lemah tak bersalah mendekam di balik jeruji besi namun ia tak bersalah atau yang digugatnya hal sepele saja. Tentu orang yang mampu punya kuasa lebih, orang lemah bahkan tak mampu menyewa pengacara untuk membela mereka, hal ini menjadi bukti bahwa pengacara bisa mengabdi pada masyarakat lemah.

Sebuah ide terbesit dari benakku untuk memilih hukum, dan akhirnya aku diterima di bidang hukum. Awalnya sempat ragu akhirnya aku mantap dengan apa yang terjadi, karena aku yakin di balik semua ini ada tujuannya. Semoga dengan pilihan ini aku dapat mengabdi untuk masyarakat nantinya membela orang-orang lemah dalam hukum dan memberikan kontribusi terbaikku untuk negara tercinta ini.

#ChangeMaker