Kisah Haru Ibu yang Baru Bisa Bertemu dengan Bayinya Setelah 20 Hari

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 25 Agu 2020, 13:15 WIB
Ilustrasi/copyrightshutterstock/karnavalfoto

Fimela.com, Jakarta Melahirkan buah hati, menjadi sesuatu hal yang dinanti-nantikan bagi sebagian besar perempuan. Ketika si kecil lahir yang akan dilakukan seorang ibu adalah memeluknya. Kelahiran anak menjadi terasa lengkap dalam sebuah keluarga. Tetati ditengah pandemi seperti juga bisa menjadi kekhawatiran bagi sebagian besar calon orangtua. Mereka tentu khawatir dengan kondisi janin yang ada di kandungannya. 

Kondisi ini tentu mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menjaga kesehatan diri dan kandungan. Seperti berita baru-baru ini, seorang ibu melahirkan bayinya saat sang ibu tertular virus corona. Karena kejadian itu, sang orangtua baru dapat menengok dan menggendong si kecil 20 hari kemudian setelah pasca melahirkan.

Melansir dari People.com (25/8), seorang ibu harus menunggu 20 hari sebelum menggendong bayinya setelah keduanya terjangkit virus corona. Fugueroa, sang ibu dinyatakan positif mengidap virus corona pada 30 April, depalan bulan setelah kehamilannya dan melahirkan dua hari kemudian di Parkland Hosital di Dallas, Texas.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Ibu Terinveksi Virus Corona, Bayi yang Dilahirkan Juga Tertular

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Meskipun ia bukan perempuan hamil pertama yang melahirkan saat terinfeksi COVID-19, wakil presiden senior keperawatan Parkland, kesehatan khusus perempuan dan bayi, Marjorie Quint-Bouzid mengatakan bahwa kasus ini tidak seperti yang lain, karena ada bukti bahwa virus ini telah masuk melalui plasenta. Bayi yang baru lahir, menunjukkan gejala COVID-19 dalam satu hari setelah lahir, termasuk demam dan kesulitan bernapas.

Figueroa harus diisolasi dan Alexa, sang anak dibawa ke NICU, tetapi staf rumah sakit menemukan cara untuk membuat sang ibu dan anak tetap terikat meskipun mereka terpisah. Pihak tenaga medis rumah sakit telah memberikan fasilitas sambungan video langsung melalui tablet. Hal itu membuat para perawat menangis, ketika Figueroa melihat bayinya untuk pertama kalinya.

Figueroa yang juga memiliki dua putri dan seorang putra, mereka juga hanya melihat sang ibu melalu kaca. Terlebih ibu dari 4 orang anak ini sangat sedih ketika tidak dapat menggendong bayinya yang baru lahir. Ia harus menunggu 20 hari untuk dapat menggendong sang buah hati.

Kasus ini dipelajari dalam sebuah laporan yang diterbitkan di Pediatrick Infectious Disease Journal pada bulan Juli, di mana Dr. Amanda Evans, salah satu penulis studi tersebut, menemukan bahwa, bahkan jika bayi yang telah terpapar cairan tubuh atau cairan ibu dalam proses melahirkan, kemungkinan besar tidak akan memengaruhi jaringan plasenta. Figueroa memberikan nasihat kepada ibu hamil lainnya untuk menjaga diri mereka sendiri, cobalah untuk menjaga sebanyak yang dapat dilakukan karena itu sangat sulit.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#Changemaker