Fimela.com, Jakarta Bagi Derrick Smith, seorang perawat anestesi di New York, AS merawat pasien Corona di rumah sakit bukan hanya sekadar tugas profesional. Menjadi perawat di rumah sakit di tengah pandemi membuatnya kerap menemukan berbagai kisah memilukan dan menyayat hati.
Kali ini, Smith dihadapkan dengan sebuah realita pahit ketika sedang merawat seorang pasien Corona di rumah sakit tempatnya bekerja. Dilansiri dari CNN, pasien ini saat itu dalam keadaan sekarat dan hidupnya bergantung pada ventilator, yang membantunya dapat terus bernapas.
Namun, sebelum mengembuskan napas terakhir, Smith bercerita lewat akun Facebooknya, pasien tersebut melontarkan pertanyaan yang begitu menyayat hati. "Siapa yang akan membayar (biaya rumah sakit dan perawatan)?" katanya di sela-sela napasnya yang begitu berat dan sulit.
"Itu merupakan kata-kata terakhir(nya) yang tidak akan pernah saya lupakan," katanya kepada CNN. Menurutnya, pasien tersebut mengalami gangguan pernapasan akut, sulit berbicara, namun masih memikirkan tentang siapa yang akan membayar semua biaya prosedur perawatan yang harus dia bayar.
Biaya perawatan pasien Corona di New York, AS, begitu mahal. Bahkan, Smith mengatakan, biaya yang harus dibayar pasien tersebut bisa saja harus dia cicil seumur hidupnya. Namun sayang sekali, sang pasien tidak bisa bertahan dan akhirnya meninggal dunia.
What's On Fimela
powered by
Pasien Sulit Bertahan Saat Menggunakan Ventilator
Smith tahu, pasien Corona biasanya tidak bisa sembuh ketika sudah diintubasi. Untuk itu, Smith dan rekan-rekan kerjanya memanggil istri sang pasien untuk menyampaikan salam perpisahan dan mengatakan pesan-pesan terakhir.
Selain itu, kebanyakan pasien Corona jika sudah bergantung pada ventilator untuk bernapas biasanya akan meninggal, dengan angka kematian 80% pada pasien Corona yang diintubasi.
Hingga saat ini, Smith mengaku keadaan para pasien Corona merupakan kejadian terparah selama 12 tahun bertugas di rumah sakit.
"Saya sangat sedih dan jujur saja saya merasa ngeri. Ini mendemonstrasikan kalau kita mengalami kegagalan besar ketika seseorang harus mengkhawatirkan keuangan mereka ketika mereka menghadapi masalah yang jauh lebih besar dari urusan hidup dan mati," katanya seperti dikutip CNN.
#ChangeMaker