Fimela.com, Jakarta "Dasar kamu si pemalas!" "Kamu memang anak bodoh, diajari berapa kali juga nggak bakal bisa paham!" "Dasar payah si kamu!" "Memang dasarnya kamu pemalu. Disuruh maju sebentar saja tidak mau!" Pernah secara sengaja atau tidak sengaja melabeli anak dengan sebutan yang buruk dan negatif?
Kita perlu hati-hati dengan pelabelan. Melabeli anak dengan sebutan, julukan, atau panggilan yang buruk bisa berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Melansir buku The Danish Way of Parenting, Allan Holmgreen, psikolog Denmark yang terkenal, percaya bahwa realitas kita diciptakan dalam bahasa yang kita gunakan. Dengan kata lain, bahasa yang kita bisa memberi pengaruh atau dampak yang sangat kuat.
Pelabelan Memengaruhi Cara Anak Mengidentifikasi Dirinya
Anak-anak mendengar. Bahkan anak-anak bisa lebih sering mendengar apa yang dikatakan oleh orangtua daripada yang kita duga. Saat kita melabeli anak dengan sebuah julukan atau sebutan, anak bisa mengidentifikasikan dirinya dengan label tersebut. Misalnya, bila kita sering melabeli anak sebagai si pemalu, maka anak bisa menjadi pribadi yang benar-benar pemalu. Bahkan ia akan kesulitan melepaskan diri dari label pemalu itu.
Saat kita sering melabeli anak dengan sebuah sebutan dan terus mengulang-ulang sebutan itu dalam keseharian, anak akan mulai mengasosiasikan dirinya dengan label tersebut dan mengambil kesimpulan identitas darinya. Seakan-anak anak akan terjebak dalam label tersebut dan makin sulitl untuk memperbaiki dirinya.
Sebagai orangtua kita pun perlu lebih hati-hati dalam pelabelan. Salah satu cara untuk menghindari pelabelan adalah dengan mengeksternalkan bahasa. Pisahkan tindakan dari orangnya. Sebagai contoh, daripada mengatakan, "Dia pemalas," cobalah melihat isu eksternal dan bukan bawaan. Lalu katakan pada diri sendiri, "Dia terpengaruh oleh rasa malas." Dengan cara ini kita bisa terhindar dari dorongan untuk melabeli anak dengan sebutan atau julukan yang buruk.
Jadi, lebih hati-hati lagi dalam pelabelan atau memberi julukan-julukan pada buah hati tercinta, ya. Bahasa dan ucapan yang kita katakan pada anak bisa memberi pengaruh besar pada tumbuh kembangnya.
#ChangeMaker