Update Virus Corona, Minggu 23 Agustus: Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 2.037 pada Hari Ini

Anisha Saktian Putri diperbarui 23 Agu 2020, 16:34 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi virus corona masih terus berlangsung di Indonesia, Menurut data yang dilansir oleh pemerintah pada hari Minggu 23 Agustus 2020, angka kasus meninggal dunia dan korban positif akibat virus corona Covid-19 terus bertambah di Indonesia.

Melalui laman covid-19.go.id, terdapat penambahan sebanyak 86 orang yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona di hari ini.

Total hingga saat ini Sejak Maret 2020, sebanyak 6.680 orang Indonesia telah meninggal akibat Covid-19. Untuk penambahan kasus positif ada 2.037 orang pada 23 Agustus 2020.

Sedangkan kasus sembuh tercatat bertambah 2.302 orang hingga hari Minggu siang. Akumulasi pasien yang sembuh dari Covid-19 untuk hari ini secara keseluruhan sebanyak 107.500 orang.

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Sabtu, 22 Agustus 2020 hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Melihat data ini, pemerintah masih terus menganjurkan masyarakat untuk terus waspada dan menjaga diri. Terutama bagi mereka yang sudah mulai harus berkativitas untuk bekerja di luar rumah.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Waspada Potensi Penularan Corona Lewat Kemasan Makanan

Ilustrasi belanja online. Sumber foto: unsplash.com/Mein Deal.

Baru-baru ini dikabarkan virus Corona COVID-19 ditemukan pada kemasan makanan di China, yaitu pada pengiriman udang beku dan sayap ayam beku dari Amerika Selatan. Melansir laman BBC, Jumat, 21 Agustus 2020, secara teori, Virus Corona COVID-19 bisa tertular dari bahan kemasan.

Studi berbasis laboratorium telah menunjukkan bahwa virus dapat bertahan selama berjam-jam, pada beberapa bahan kemasan misalnya karton dan berbagai bentuk plastik. Terlebih lagi, virus lebih stabil pada suhu yang lebih rendah.

Namun, beberapa ilmuwan mempertanyakan apakah hasil ini dapat direplikasi di luar laboratorium. Melansir liputan6.com, Dr Julian Tang, profesor ilmu pernapasan di University of Leicester, mengatakan bahwa di dunia luar kondisi lingkungan berubah dengan cepat, yang berarti virus tidak dapat bertahan lama.

Risiko penularan umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pekerja di pabrik pengemasan makanan mungkin menyentuh permukaan yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka. Badan kesehatan AS, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di situsnya menyampaikan ada kemungkinan seseorang bisa tertular COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang ada virusnya. Namun, ia menambahkan bahwa "ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus" secara mutlak.

Mari kita terus meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak.

 

 

#Changemaker