Upacara di Tengah Pandemi, Tetaplah Berkibar Merah Putihku

Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya. Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.

***

Oleh: Lailatul Fitriyah

Sudah menjadi sebuah tradisi sekaligus kewajiban sebagai seorang warga negara sekaligus aparatur negara untuk mengikuti upacara bendera di setiap tanggal 17 Agustus. Sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah menganugerahi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dan juga rasa terima kasih kita kepada para pejuang kemerdekaan, sudah seyogyanya kita mengikuti upacara dengan khidmat. Dengan mengheningkan cipta, kita mendoakan para pejuang yang telah gugur demi kemerdekaan negeri tercinta.

Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Para pahlawan berjuang demi anak cucunya. Mereka berjuang tanpa memikirkan getirnya kehidupan mereka. Diancam, disiksa, dan dianiaya demi sebuah kata merdeka. Mereka tetap melawan penjajah. Merdeka atau mati, itu slogan yang terpatri di dada. 

Di tengah pandemi tidak ada keharusan untuk melaksanakan upacara bendera memperingati HUT Republik Indonesia ke-75 di setiap instansi dan juga sekolah-sekolah. Dengan peserta upacara hanya guru-guru saja, sekolah kami tetap mengadakan upacara bendera. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, bermasker, dan jaga jarak.